Lalu apa yang terjadi
pada kita selanjutnya?
Bagaikan pohon jati yang menggugurkan daunnya
saat sosok kemarau
menghampiri, atau
bagaikan bunga matahari
yang langsung mekar dan menyambut sosok matahati?Only You : 33
"Are you going?" tanya gadis itu tanpa menoleh, namun dia dapat melihat para girls-nya berkeliaran di belakangnya melalui pantulan cermin.
"I'M ALL IN! Gue ga sabar!" Vina berseru dengan penuh semangat. Ia sudah mengenakan sepatu heels yang super tinggi, mengalahkan Widya yang paling tinggi dari antara the six chicks.
Gadis itu melirik sinis melalui cermin. "Gue ga nanya lo. Kalo lo mah, emang pecinta party."
Vina terkekeh. Adel menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur. Gadis yang pastinya nanti akan menjadi sorotan itu udah stress duluan.
"Siapa suru jadian!" ejek Widya.
"Yeh, daripada di gantungin!" balas Adel.
"Weh!, lo ngeledek gue?!" Vina menyeletuk.
"Eh,iya ya? Yang digantungin lo, bukan Widya. Wkwkkwwk." Adel tertawa dengan Widya dan bahkan Rena yang sedang sibuk dengan make-up nya ikut tertawa.
Sara menatap cermin sekali lagi. Rambutnya diurai dan di belah ke samping, sedikit sentuhan makeup diwajahnya membuatnya tampak berkilau, tubuhnya yang tidak terlalu tinggi itu jadi lumayan naek, karena sepatu boots yang dikenakannya. She looks perfect. Padahal penampilannya casual.
"Gue nyari fresh air, skalian ketemu Mika." ijin nya sebelum melangkah keluar. Tampaknya para sahabatnya hanya mengacungkan jempol karena masih sibuk dengan penampilan masing-masing. Kecuali Vina. Sempat-sempatnya ia berseru, "DON'T TAKE TOO LONG! WE WON'T BE LATE!"
💀💀💀
"Cie, Reyhan. Akhirnya, bro. Sesudah menahan cukup lama.." ucap Derek dramatis sambil merangkul Reyhan.
"Gue ga nyangka dia nerima." sahut Reyhan yang langsung tersenyum.
"Yah, Rey!. Brarti ntar lo ga bisa mabok, dong? Minum-minum, gitu?" seru Rafki dari toilet yang terbuka. Cowok itu sibuk menata rambutnya.
"Tergantung Adel. Dia kalo minum segelas, dua gelas, gue ngikut. Kalo dia mabok, udah pasti gue ga bakal ngikut. Nanti ga ada yang gendongin dia balik ke kamar." respon Reyhan.
"Kan ada gue! Dengan senang hati gue mengangkat tubuh mungil cewek lo!" canda Alex dengan kedua alis yang terangkat.
"Playboy, anjir!" Reyhan melempar Alex dengan sandal hotel, membuat Alex semakin terbahak-bahak.
"Kalo ama Alex bukan dibawa ke kamar Adel. Yang jelas ke tempat tidurnya, bego!" seru Derek.
"Aw, kamu, tahu aja!" Alex bertingkah seperti banci. Reyhan tertawa.
"Gue mau mabok, ah!." ucap Alex kemudian, sambil merenggangkan tubuhnya. "Biar enak."
"Apanya yang enak?" tanya Aiden ambigu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You [COMPLETED]
Teen Fiction"Bermusuhan" bukanlah kata yang asing bagi kedua remaja popular di SMA Mulia. Perpaduan antara gadis berwajah manis namun jutek dan cowok berlesung pipi merupakan perang dunia ke III bagi para guru, maupun para murid. Lalu apa yang menyebabkan perm...