I've looked for love
in every stranger,
Took too much to
ease the anger,
All for you, yeah,
all for you.
- Selena Gomez.Only You : 24
Dengan langkah berat gadis itu berjalan, menarik koper yang lumayan besar dengan tas ransel kecil di bahunya.
Percakapan antar orang tua yang terjadi semalam masih terdengar di pikirannya. Sebagaimana bunda-nya dengan bangga mempersilahkan putrinya untuk ikut vacation bersama dengan para sahabatnya.
Sebagaimana bunda-nya setuju, apalagi ayahnya!. Om Larry yang amat sangat setuju, selama gadis itu berada di bawah perlindungan sang musuh. Alex.
Kedua bola mata itu menyipit, mendapati Widya yang sudah melambai dengan penuh semangat ke arah gadis itu, dan Adel yang tidak henti menekan klekson mobil.
"AYO BERANGKAT!!" seru Widya. Ia membantu Sara meletakkan koper di bagasi belakang dengan senyum berseri-seri. Seriously, apa memang dia yang terlalu bersemangat buat ngabisin waktu di sisi cowok pengunyah permen?
"Anak cowok pada kemana?" tanya Sara seketika dia duduk di dalam mobil di sebelah Fani.
"Beda mobil lah!. Rena sama Vina di mobil Derek btw. Wkwkwk." Adel terkekeh.
Rena pacar Derek. Wajar. Vina? Kasihan.
"Kasihan ntar Vina jadi nyamuk." cibir Widya.
"Ada Rafki sama Alex disitu. Mereka berlima." sahut Fani.
Eh?
Bisa dibayangkan bagaimana Vina harus duduk sebagai seorang gadis satu-satunya di bangku tengah?
Sara ga peduli. Ia hanya berharap ia dapat bertemu dengan Kak Mika, karena ia amat sangat rindu dengan cowok itu. Tak peduli akan apa yang dirasakan Mika terhadap dia, yang jelas ia sayang dengan cowok yang berstatus sebagai senior itu.
💀💀💀
"PANTAII!!, AHHH, I'M HOME, BABY!!!" seru Derek seketika ia menginjakkan kaki di himpunan pasir putih dengan tangan yang di rentangkan dan baju yang tak dikenakan.
Para cowok berencana akan bermain di pinggir laut, dan para cewek akan berjemur, dan bermain volley. Berada di hotel Papa Derek seakan memiliki fasilitas pribadi.
Sebanyak apapun tourist yang menginap disitu, seakan tidak ada dari mereka yang menetap dan mengunci diri di kamar, atau bermain di pantai belakang yang jelas-jelas pemandangannya amat indah.
Itu sebabnya pantai amat sepi, dan para remaja SMA Mulia itu puas menghabiskan waktu disana.
"Tangkap, Vin!!!" seru Fani seketika ia melempar bola putih keras itu ke arah Vina. Vina yang sudah bersiap-siap dengan posisi kuda-kudanya langsung menatap fokus dan memukul bola itu sekuat tenaga.
Bola tersebut terlempar dan sampai tepat di belakang lawan. Kelompok Vina langsung berteriak dan berpelukan, sementara kelompok Fani hanya dapat tersenyum masam.
"Yeh, dasar pecundang!" seruan yang lebih mengarah ke ejekan itu terdengar dari ujung laut. Tak perlu disebut namanya, karena sang target sudah tau duluan bahwa ejekan itu memang ditujukan untuk dia.
"JUSTIN!, ENYAH LO!, MATI LO!" Fani berteriak balik dengan sebelah kaki yang dihentakkan.
"Pecinta orang gay ga usah banyak bacot. Main volley aja kalah, apalagi milih doi? Kalah jauh kali ya?" sahut cowok itu yang kemudian diselangi tawa dari Kendall.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You [COMPLETED]
Teen Fiction"Bermusuhan" bukanlah kata yang asing bagi kedua remaja popular di SMA Mulia. Perpaduan antara gadis berwajah manis namun jutek dan cowok berlesung pipi merupakan perang dunia ke III bagi para guru, maupun para murid. Lalu apa yang menyebabkan perm...