✿ Hero ✿

6.4K 281 11
                                    

Superhero tidak slalu
berkostum, superhero
tidak perlu super power,
superhero tidak perlu
menyelamatkan banyak
orang. Dirimu menyelamatkan
ku seorang diri, sudah merupakan suatu hal yang
patut ku anggap melebihi
superhero. Dalam dekapan
mu, aku akan slalu aman,
dan aku percaya itu.

Only You : 20

"Entah kenapa, gue masih merasa kalo lo boong." ucapan cuek namun bermakna dalam itu terdengar oleh cowok tinggi yang sejak tadi tidak bicara. Penampilannya amat santai, lebih santai dari yang biasanya. Ia tidak mengenakan jaket, maupun sweater seperti kebiasaannya. Ia hanya mengenakan kaos dan celana jins robek-robek. Suatu hal yang menunjukkan bahwa sebagian besar dirinya masih dilingkupi kebadungan.

"Al." gadis itu menyebut namanya, memastikan bahwa cowok yang mendampinginya tidak melamun atau berpandangan kosong.

Cowok itu tersenyum seketika ia mendengar nama panggilan itu. "Seneng bisa dengar lo manggil gue pake sebutan itu."

Gadis itu menoleh dengan sebelah alis yang terangkat. "Hah?, oh.. uhm!" ia mulai berdehem, membuat cowok yang berjalan di sebelahnya melirik sejenak.

"Lo ikhlas kan manggil gue dengan nama itu?"

"Iya, of course i am!" jawab Sara cepat. Apa yang enggak demi Kak Mika?

Cowok yang bernama Alex itu memanggut, "yakin?"

"Ya---" Sara seakan melawan perasaannya sendiri ketika ia berusaha meyakinkan dirinya. Alex itu musuh besar. Hanya itu yang dia tahu.

Dapat dirasakan gadis itu bahwa hatinya menolak mentah-mentah akan keputusan yang ia setujui. Hati nya tidak dapat menerima keberadaan Alex lagi, dan rasa dendam itu sulit dihapuskan. Namun bagaimana lagi? Ia rindu Kak Mika dan ini sudah saatnya pulang.

"Ok. Kita mulai jalanin rencana aja, ya. Sesuai janji, gue bakal ngebantuin lo buat balikan sama Mika." Alex menepuk tangannya sekali, menunjukkan sikap "siap".

"Kak Mika tau kalo dia bakal ketemu sama gue?"

"...Ya--" Alex menggaruk kepalanya. "Dia ga percaya sih. Tapi tenang aja! gue udah punya plan yang bagus." Alex meyakinkan.

"Okay, where do we start?" tanya Sara. Alex memandang penampilan Sara, dari atas sampai ke bawah.

"Lo berubah banyak ya, Lee. Gue ga nyangka." Alex terus menaik turunkan bola matanya karena asik memandang gadis yang kini di hadapannya.

"Biasa aja." sahut Sara dengan ekspresi jutek.

"Engga, lah. Dulu lo senang make rok, semenjak stress lo ngubah segalanya. Berharap bisa pindah dari masa lalu." perkataan yang lebih mengarah ke bisikan itu membuat Sara melotot.

"Apa lo bilang?"

"Engga. Hal pertama yang kita lakuin itu beli baju." Alex mengalihkan pembicaraan.

"Ga mau!, gue punya banyak!" ketus Sara tidak terima.

"Heh? Kangen Mika gak? Lo harus bisa ngebikin diri lo sekarang jadi diri lo yang dulu, Lee. Biar dia merasa kalo lo ga berubah!" cibir Alex. Sara menggeleng dengan mantap.

Only You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang