Tidak akan menganggap
ini serius, tidak juga
menganggap ini realita.
Malahan aku menganggap
ini sbagai imajinasi.
Entahlah, apa mungkin
aku keseringan menunggu
moment ini?Only You : 40
Jika ingin jujur, gadis itu sama skali tidak berencana untuk meminta maaf pada Alex, memeluk, bahkan mengajaknya jalan!. Dia tidak dendam memang. Hanya saja hatinya belum dapat menerima sosok cowok itu sepenuhnya.
Ini semua karena Adel. Gadis yang berstatus sebagai sahabat dan teman sebangkunya itu selalu siap membantu dan memberi ide yang menurut Sara slalu engga-engga. Hanya karena rencana Adel slalu berhasil dalam banyak hal, membuat Sara menjadi 50% percaya bahwa rencananya yang satu ini berhasil.
Meskipun sekarang Sara hanya setengah hati menerima Alex, Adel menyarankan jika berjalan dan menghabiskan waktu berdua, Sara mungkin dapat mengubah pikirannya. Dan pendapat itu diterima baik oleh Sara. Hingga gadis itu kemarin langsung minta maaf, dan bahkan mengajak Alex jalan.
Sebagian batinnya berharap kalau rencana Adel akan berhasil. Sulit diakui, namun entah mengapa ia merasa kasihan pada Alex jika rencana ini gagal. Alex tampak menerima rasa maaf Sara dengan baik, dan gadis itu hanya berusaha untuk tidak mengecewakan perasaanya.
Disisi lain, pada awalnya Alex sendiri masih ga percaya bahwa gadis itu akan meminta maaf. Apalagi sebagaimana ia mengetahui bahwa gadis itu keras kepala dan sedikit egois. Namun sesudah menceritakan segalanya pada para sahabatnya, kelima cowok cogan yang meskipun setengah otak dalam hal-hal tertentu, dalam masalah seperti ini merekalah yang paling pintar dan akan saling bahu membahu.
Bagi Kendall, lebih baik dijalankan dan mereka akan melihat sama-sama bagaimana ujung dari cerita ini. Memerhatikan jika Sara emang bersungguh-sungguh, atau memiliki rencana lain. Pendapat Kendall disetujui oleh para sahabatnya termasuk Alex. Hingga cowok itu slalu brusaha untuk bersikap tenang, dan santai dalam menjalani setiap moment nya dengan Sara.
Kini dua remaja itu berada di dalam mobil sang cowok dan dalam satu jam, mereka akan sampai di tujuan. Untung saja Alex sudah memiliki SIM sungguhan, hingga mereka tidak ragu jika memang harus berhadapan dengan polisi.
"Lex?"
"Yes, Lee?" Alex menyahut tanpa menatap gadis yang duduk di sebelahnya.
"Bikin peraturan slama jalan, yok."
Cowok itu mencuri perhatian beberapa saat, lalu kembali lagi fokus pada jalanan.
"Ngapain? Cuman dua hari."
"C'mon! Be fun!. Gue tau lo sekarang udah jadi nerd, tapi untuk dua hari ini, mending lo nurutin permintaan gue. Be a bad boy, again."
"Hah?"
Sara menoleh. "Apa?"
"Be a bad boy? Emang lo mau ngelakuin kegiatan kriminal disana?" tanya Alex bingung.
Sara menyengir. "Maybe. Dan lo wajib ikut." Sara mengarahkan telunjuk kanannya ke arah Alex.
"Hm, okay. Trus lo mau buat peraturan apa?"
"Gue mau.. kita ga boleh ngasih tau pacar kita kalo kita jalan berdua."
Alex terkekeh. "Ya iyalah, Lee. Bisa mati kebunuh gue pake golok kalo sempat Irene tahu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You [COMPLETED]
Teen Fiction"Bermusuhan" bukanlah kata yang asing bagi kedua remaja popular di SMA Mulia. Perpaduan antara gadis berwajah manis namun jutek dan cowok berlesung pipi merupakan perang dunia ke III bagi para guru, maupun para murid. Lalu apa yang menyebabkan perm...