✿ Deal? ✿

6.7K 305 7
                                    

Ombak itu menghampas,
menghampas amat kencang..
Mengisi suasana keheningan
pantai, membawa keindahan
bagi pemandangan..
Aku berdiri disana..
Di pinggir pasir, mendekati
laut biru yang sudah terus
berseru melalui ombak..
Oh tentu saja aku tidak
sendirian, dan pada kenyataan
aku tidak bisa sendirian..
Bagaimana jika ombak itu
menarikku? Menghampaskan
tubuhku ke laut?,
Menenggelamkanku ke dasar
laut?
Tapi aku tau itu tidak akan
terjadi..
Lagipula aku tidak takut..
Kenapa harus takut?
Aku punya kau disini, yang
akan selalu setia menemani,
dan menyayangiku sepenuh
hati.

Only You : 19

"Lo mau gue jujur, kan?" Alex bertanya datar. Menunggu gadis jutek di hadapannya merespon.

"Cewek mana yang suka cowok pembohong?" Sara menyahut dengan sorot wajah yang horror, membuat Alex terkekeh sejenak.

"Sebelum gue jujur, lo harus jawab pertanyaan gue." ucap Alex santai, dengan tangan yang diselipkan di kantong.

Sara mengangkat sebelah alisnya, memasang wajah "apaan nyet?"

"Tujuan lo ikutan bolos pelajaran dan dateng ke sini apaan?"

Sara terdiam. Dia tidak tau kenapa dia kesini. Bukankah dia harusnya tenang dan bebas,menikmati hari tanpa kehadiran sang ketos yang amat menjengkelkan itu? Bukankah itu yang dia mau? Lalu apa yang dia lakukan ke sini?

Think positive. Mengira Alex balapan ilegal? Mengira Alex menjual narkoba? Mengira Alex melakukan seks bebas? Banyak hal yang dapat di lakukan selama cowok badung itu di skors, dan Sara sempat berpikir akan apa kegiatan Alex selama di skors.

Disisi lain, lubuk hati paling dalam, Sara seperti meyakini bahwa dia--- kesepian?

"Gue ga tau kenapa gue kesini." gadis itu berdehem kuat, lalu tersenyum paksa. "Gue kira lo balapan."

"Kan udah pernah gue bilang, meskipun kita cogan-cogan 'tak berdosa' ini terlihat keren, badung, popular, dan sebagainya, bukan brarti kita ngelakuin hal ilegal, Saralee." Derek menyeletuk dari ruang tamu, seakan ia mendengar percakapan Sara dan Alex yang berposisi di ruang makan.

"Paling balap ular tangga." Alex menambahkan. "Ngaku aja deh, lo kangen kan? Kangen dengan ocehan bibir sexy gue yang soon bakal ngecium bibir pink lo?"

Sara menginjak kaki Alex sekencang mungkin. Alex hanya memakai sandal jepit, dan Sara memakai sepatu sekolah. Sudah pasti sakit nya minta ampun bagi Alex. Ia bahkan merintis.

"Gue ga tertarik ama lo, playboy gocengan!" ejek Sara. Melipat kedua tangannya layaknya seorang ratu.

"Ya udah, ya udah. Sekarang giliran gue yang ngomong." ucap Alex dengan nada suara yang sedikit lebih pelan.

"Lo dari tadi udah ngomong!" sewot Sara. Hampir saja membogem hidung mancung Alex karena amarahnya yang sudah amat meluap.

"Hehe, kali ini soal kejujuran." Alex mengangkat kedua alisnya. Seketika senyuman itu sedikit pudar. Entah mengapa Sara menyadarinya. Membuat gadis itu sedikit penasaran dengan ucapan yang akan dikatakan sang playboy murah senyum.

"Gue mau bikin kesepakatan." Alex berkata dengan sorot wajah yang serius. "Antara lo dan gue."

"Kalo guee?!" Derek mengintip dan berseru dari ruang tamu, dan Alex meliriknya sinis.

Only You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang