Dan matahari pun
kembali melangkah
mundur, membiarkan
langit menangis dan
membasahi seluruh
bumi. Kini pilihan ada
di tanganmu, haruskah
kita berlindung di bawah
payung yang sama, atau membiarkan tubuh kita
dibasahi dengan tangisan langit?Only You : 36
Seorang gadis yang tampak basah kuyup, dengan rambut yang amat basah dan kusut diikat tinggi itu memasuki kelas. Kepalanya ditundukkan, dan hal sama dilakukan oleh dua temannya di belakang. Bedanya, kedua temannya tidak basah sama skali. Hanya dia seorang diri yang wajah-nya JAUH berbeda dari kedua temannya.
Siswa siswi yang berada di kelas tampak terkejut melihat wajah yang amat familiar itu tampak kusut. Bahkan pacar dari gadis yang amat basah itu sendiri tampak panik dan langsung merangkulnya.
"Irene? Kenapa? Kamu kenapa?" Alex perlahan mengangkat dagu Irene. Make up luntur di wajahnya terlihat amat jelas, meskipun itu tidak menghilangkan kecantikannya, tetap saja ia terlihat messy.
"Irene, jawab aku!. Kamu kenapa? Ada yang bully kamu?" tanya Alex lagi dengan penuh perhatian. Bahkan cowok itu meletakkan kedua tangannya di pipi gadis itu. Memastikan bahwa gadis itu ok.
Secara perlahan dan hati-hati gadis itu melirik Sara, dan Sara menatapnya tajam. Pandangan yang menyampaikan pesan : ingat!, jangan sampe gue ngadain pertemuan kedua!. Pandangan penuh arti dan tentu saja mengandung ancaman.
Irene kembali menatap Alex, mendapati kedua mata teduh itu juga sedang menatapnya, dengan wajah simpati.
"A-aku lagi cuci muka di kamar mandi, trus aku ambil gayung yang udah aku masukin air, tiba-tiba ada kecoa. Aku kaget, terus tangan aku reflek nyirem, jadi kepalaku basah semua." Irene menjelaskan.
Alex menghela nafas lega, tapi kedua alisnya masih mengerut. Karena make up gadis itu masih tertera di wajahnya, dan terlihat amat berantakan.
"Ya udah, kenapa ga cuci muka langsung di kamar mandi, sih? Kamu ga malu makeup kamu be-lepotan gitu?" bisik cowok itu sambil terus mengusap wajah Irene dengan jarinya.
"Iya, sabunnya ketinggalan." jawab Irene pelan.
Alex langsung mengambilkan tas Irene dan membiarkan gadis itu mengambil sabun cuci muka dari tas-nya. Lalu kembali cowok itu berlari ke bangku Irene untuk mengembalikan tas gadis itu, lalu kembali lagi ke Irene.
"Cepat ya, udah bel." pesan Alex sebelum gadis itu melangkah keluar. Irene tersenyum masam. Lalu Alex mencium kening cewek itu, barulah gadis itu pergi. Sementara semua gadis di kelas sudah histeris.
"Ternyata dia pinter boong, ya." komentar Adel membuat Sara menoleh dan mengangkat sebelah ujung bibirnya.
Masuknya guru matematika membuat wajah Sara 1000% persen kecewa, and so pasti tercengang!. Membuat gadis itu memandang dengan ketidak percayaan, sambil menggeleng kepalanya pelan.
Bu Rosalina?! Lagi?!!
💀💀💀
"Sara, kalo menurut kamu ini merupakan hal yang mudah, bagi saya ini tidak mudah. Kamu akan lulus. Kuliah ga kuliah, SMA Mulia menginginkan yang terbaik bagi seluruh alumninya. Saya memperhatikan gerak-gerik kamu slama kelas 11, dan saya yakin kamu bisa berubah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You [COMPLETED]
Teen Fiction"Bermusuhan" bukanlah kata yang asing bagi kedua remaja popular di SMA Mulia. Perpaduan antara gadis berwajah manis namun jutek dan cowok berlesung pipi merupakan perang dunia ke III bagi para guru, maupun para murid. Lalu apa yang menyebabkan perm...