Baca author's note + jawab pertanyaan author di kolom komen ya! 👼♡
_________________________________Ga mudah menyayangi.
Hal itu membutuhkan proses.
Dilihat dari penampilan,
sifat, sikap, dan hal lainnya.
Jika bagimu ini mudah,
bagiku ini hal yang sulit.
Aku membuka mataku,
tapi bukan brarti aku
membuka hatiku.Only You : 33
Menyesal. Bukan hal yang mudah untuk diakui, meskipun itu terasa. Sebagaimana rasanya kau ingin memutar waktu, disisi lain sebagaimana kau menyerah dan menyadari bahwa itu semua sudah terjadi.
Matahari tidak pernah menyesal sesudah menyinari bumi, sampai-sampai membuat orang kepanasan, kelelahan, bahkan menderita di bawah teriknya.
Hujan tidak pernah menyesal membasahi setiap manusia yang kurang mampu. Membasahi anak sekolah yang dengan penuh perjuangan harus kembali ke rumah.
Bagaimana dengan manusia sendiri? Menyimpan dendam dan penyesalan di perasaan yang sama membuat otak sulit untuk berpikir.
Gadis itu udah duduk di tempat yang sama selama lebih dari 30 menit, hanya untuk diam, berpikir, dan meratapi setiap penyesalan.
"Itu semua tergantung sama lo."
Sekali lagi cuplikan itu terputar kembali di otak gadis itu.
"Lo pingin kita beneran jauh-jauhan, atau lo pingin kita deketan di belakang dia" Alex menundukkan kepalanya agar dapat menatap gadis yang ada di pelukannya. Ia mendapati dua bola mata yang bersinar itu juga sedang menatap ke arahnya.
Gadis itu terdiam, dan masih terus memandang cowok yang memeluknya. Cowok itu tersenyum. Kedua lesung pipinya terpapang dengan jelas. Suatu senyuman ikhlas seperti yang biasa ia tebarkan.
"Gue-- gatau." Sara menunduk lesuh. Perlahan gadis itu melangkah mundur, dan Alex pun perlahan melepaskan dekapannya.
"Gue ga bisa ngejadiin lo sahabat, slama gue pacaran ama Mika. Dan kalo gue ngelakuin itu, semua perjuangan kita sia-sia, Lex. Gue rindu ama dia, gue pendam bertahun-tahun. Ini mimpi gue, dan gue ga mau ngerusakin semuanya hanya karena sahabat gue sendiri." Sara menjelaskan. Dan sempat membuat Alex menunduk.
"Lo tau kita bisa diam-diam di belakang Mika, kan?" tanya Alex tanpa mendongakkan kepalanya untuk menatap Sara.
"Kenapa lo pingin banget temenan ama gue?" Sara bertanya lagi. Barulah Alex menoleh dan menatap gadis di hadapannya.
"Karena gue..." Alex diam. Cowok itu sudah menemukan kata-kata, sudah merangkainya. Tapi ia tidak bisa mengucapkannya.
"Lo....?" Sara menyipitkan matanya, penasaran dengan ucapan yang akan dikatakan Alex.
"Gue..."
"...."
"...."
"...."
Alex menghela nafas, dan mengusap lehernya. Sara dapat menilai kalo cowok itu sedang grogi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You [COMPLETED]
Teen Fiction"Bermusuhan" bukanlah kata yang asing bagi kedua remaja popular di SMA Mulia. Perpaduan antara gadis berwajah manis namun jutek dan cowok berlesung pipi merupakan perang dunia ke III bagi para guru, maupun para murid. Lalu apa yang menyebabkan perm...