Pria itu masih berdiri mematung di tengah-tengah ruangan dengan meja besar disisinya. Di belakangnya sepasang ibu dan anak sedang duduk menatap punggungnya yang tegas dengan napas memburu.
"Kumohon tahan emosi kalian, semua ini tidak akan berakhir baik jika tidak ada yang mau mengalah," ucap sang ibu dengan nada lelah.
"aku tidak akan merubah keputusanku," suara anaknya yang jelas memancarkan kesungguhan yang tidak bisa di ubah.
"Aku menyesal membesarkan anak sepertimu!"
"Sayang!"
"untuk apa kau membelanya! kau tau betul anak tidak berguna ini tidak akan memilih kita!"
"aku tidak sedang memilih ayah! aku ingin mempertahankan semuanya!"
"Kau harus memilih karena aku tidak akan menerima wanita itu sebagai menantuku!"
"dia sudah menjadi menantumu karena aku sudah menikahinya!"
Sorot mata pria itu jelas menampakkan kekagetan, ia bahkan tidak langsung membalas kata-kata anaknya dan malah berbalik ke arah istrinya yang menunduk.
"Kau tau?" tanyanya dengan sorot mata kecewa.
"aku mengetahuinya beberapa bulan yang lalu."
"dan kau tidak mengatakannya padaku?!"
"sayang, aku pasti akan memberitahumu tapi saat itu waktunya tidak tepat!"
"kau juga yang mengatur ulang pernikahan Jemma dengan Kurt! sebenarnya apa yang kau pikirkan Ahn Minyoung!"
"Ini bukan salah ibu!"
"dan aku ingat aku sedang tidak mengajakmu bicara!"
"ayah kumohon," si Anak yang ternyata Juna menurunkan suaranya, menatap Lee Jungwoo -ayahnya- dengan sorot mata melembut. "aku sudah pernah berbuat kesalahan dengan meninggalkannya sendiri di Denver 8tahun lalu dan aku tidak akan melakukannya lagi."
"Kau anakku satu-satunya!" Jungwoo masih mempertahankan suara kerasnya yang menggelegar. "Dan dia... wanita itu, bahkan tidak bisa memberikanmu anak. Apa kau tidak memikirkan perasaan kami? kau memutus garis keturunan keluarga kita hanya karena cinta bodohmu itu!"
"Dia pernah mengandung, tapi dia kehilangan bayi itu! dan kalau kau ingin menyalahkan orang yang harus bertanggung jawab atas semuanya, orang itu adalah aku!"
Jungwoo kembali berbalik membelakangi Juna dan istrinya. Memejamkan mata sebelum bergumam pelan. "pergilah, aku tidak ingin melihatmu."
Juna bangun dari duduknya, maju dua langkah ke arah ayahnya. "aku mencintainya begitu juga dengan ayah dan ibu. Aku tidak akan mengorbankan apapun untuk mempertahankan yang lain." berbalik arah menuju pintu sebelum meninggalkan orang tuanya.
"sayang..."
"aku tidak ingin bicara denganmu!"
Minyoung menarik napas panjang sebelum melanjutkan. "aku sudah bertemu wanita itu, dia sangat baik dan ia sangat mencintai anak kita. Kumohon berikan mereka kesempatan."
Lee Jungwoo berbalik sebelum menatap istrinya nanar. "Entah 8 tahun yang lalu ataupun sekarang aku selalu berusaha memahaminya tapi aku tidak bisa." Menghela napas panjang. "Tinggalkan aku sendiri!"
***
Leya masih berusaha memfokuskan perhatiannya pada Terence yang sedang bermain di sebuah taman tidak jauh dari apartemen. Tapi sekeras apapun ia mencoba, kejadian beberapa hari lalu di apartemen Juna masih menjadi mimpi buruk yang selalu menghantuinya bahkan saat ia terjaga seperti sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated
Romance[END] [18+] Satu hal yang Leya inginkan saat ini adalah hidup normal dan tenang! Tapi saat mata gelap itu menatapnya, mulai mengaburkan segala hal yang Leya percayai dan kembali menawarkan impian semu yang mustahil. Detik itu juga hari-hari tenang L...