Lembar 3

1.4K 99 14
                                    

Waktu berlalu dengan sangat cepat, tapi mengapa perasaan ini tak juga ikut berlalu.

♡♡♡

Ini hari terakhir kita melaksanakan PLS juga sekaligus hari pengumuman pembagian kelas.

Aku menatap deretan nama di kertas yang tertempel di dinding tiap kelas dengan cermat.

Aku mendesah singkat saat itu.

Aku masuk di kelas X MIPA 3.

Karena memang sekolah kita sudah langsung masuk jurusan yang kita pilih di semester awal.

Aku cukup senang karena aku akhirnya satu kelas dengan teman-temanku.

Walau tidak denganmu, tak apa.

Walau pada nyatanya aku kecewa.

Memang kita ada hubungan apa?

Yahh, sedikit melupakan kenyataan bahwa kamu sama sekali tak mengenalku.

Hingga saat ini pun, aku masih tak tahu siapa namamu.

Hei, kamu masuk kelas apa?

Akankah ada harapan aku bisa mengenalmu?

***

"Rinai! Kita sekelas!" Pekik Nadia sambil merangkulku.

Aku tersenyum lebar sambil mengangguk sebagai jawaban.

"Amel sama Amanda?" tanyaku sambil memandang kedua temanku yang lain.

"Sekelas kita berempat, yeay!!!" Pekik mereka berbarengan membuat senyumku semakin lebar.

Diam-diam mataku segera melirik orang-orang yang akan menjadi teman sekelasku.

Tidak ada, laki-laki itu tidak ada di sini.

Adiksi yang aneh.

Sorot matanya yang tajam namun meneduhkan.

Juga lengkungan senyumnya yang terasa memabukkan.

Jadi, aku jatuh cinta, ya?

Lucu sekali.

Siapapun kamu, kamu menyebalkan sekali. Hal apa yang kamu perbuat hingga sukses membuatku uring-uringan seperti ini?

Saat kelasku telah penuh pun, aku tidak mendapati laki-laki itu.

Apa ia tidak satu jurusan denganku?

Apa ia satu jurusan denganku namun berada di kelas lain?

Terlalu banyak kemungkinan.

Dan aku benci harus menebak.

♡♡♡

Adiksi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang