"Ia tertawa, sedang aku gundah gulana."
♡♡♡
Aku menghela napas, menatap getir kertas ulangan Biologiku yang bercoret angka '55'.
"Kenapa bisa segitu?" Amel bertanya padaku dengan tatapan tidak percaya.
Aku menggeleng, hanya menarik kedua sudut bibirku keatas sebagai jawaban.
Kenapa?
Bagaimana aku bisa fokus belajar sedangkan atensiku saja masih tertuju padanya.
Aku melipat kertas ulangan tersebut lalu memasukkannya ke dalam tas.
"Jangan sedih, mungkin kamu emang lagi bodoh aja, Nai."
Aku seketika mendelik demi mendengar ucapan tidak ber-filter dari Nadia itu.
"Apaan? Aku ngehibur loh." Balasnya setelah ku lempari tatapan tajam.
Menghibur apanya, ngejek sih iya.
Tidak berminat untuk meladeninya, aku berjalan keluar kelas.
Niatnya sih mencari angin, tapi malah dapatin pemandangan yang bikin hati makin sesak.
Iya, si nyebelin Arga lewat sama Rama sambil ketawa.
Apa-apaan coba?! Bermaksud ngejek aku gitu?!
♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Adiksi
Short Story[Lengkap] Entah sampai kapan kamu akan menjadi sebuah adiksi paling menyakitkan untukku. Written by Asharumi. Start: 08 November 2018 End: 25 Desember 2018