"Tidak apa. Sekarang aku sudah berteman baik dengan luka."
♡♡♡
Ini sudah lewat dari satu minggu, atau -- dua minggu? Entahlah. Aku tidak lagi mengingat waktu.
Yang ku lakukan sekarang hanya menjalani hariku sebagaimana mestinya. Aku tidak lagi berharap Arga akan menatapku atau mengirimiku chat. Aku sepenuhnya sadar bahwa itu hanya akan jadi angan semata.
Mendadak rasa sepi itu menghinggapiku.
Membiarkanku hanyut dalam sakit.
Menghela napas, aku mengambil ponselku yang tergeletak di atas nakas dan menyalakannya.
Tak ada notifikasi apapun.
Aku bergeming, menatap layar ponsel dengan tatapan kosong.
Akhirnya aku membuka aplikasi Whatsapp, membuka fitur kontak lalu mencari kontak Arga. Tanpa pikir panjang aku langsung menghapus kontaknya dari ponselku, tak lupa juga menghapus riwayat chat kami.
Tak apa.
Semua akan baik-baik saja.
Teringat ada satu hal yang belum kulakukan, akupun membuka aplikasi LINE. Mencari kontak Arga, berniat untuk memblokir akunnya.
Namun setelah beberapa kali bolak-balik dari atas hingga ke bawah mencari kontaknya, aku tak menemukan kontak Arga di daftar kontakku.
Kenapa?
Apa ia sudah memblokirku lebih dulu?
Tapi.. bukankah jika memblokir akunku, aku masih bisa melihat akunnya namun tidak bisa mengiriminya pesan.
Jadi, apa yang terjadi?
♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Adiksi
Short Story[Lengkap] Entah sampai kapan kamu akan menjadi sebuah adiksi paling menyakitkan untukku. Written by Asharumi. Start: 08 November 2018 End: 25 Desember 2018