Lembar 5

1K 87 4
                                    

Semesta begitu romantis, dengan caranya yang begitu manis.

♡♡♡

Aku tidak bisa untuk tidak tersenyum saat mengingatmu.

Walau di sisi lain, sudut hatiku mendesis perih.

Andaikata aku tidak terlalu jatuh cinta padamu.

Andai aku tidak terlalu senang akan kehadiranmu.

Mungkinkah takdir ini masih tetap sama?

Aku tidak mengerti.

Hatiku seakan kebas.

Saat kamu memalingkan wajah, lalu perlahan melupakanku.

Rasanya begitu sakit.

Tahukah kamu bahwa melupakan tak pernah begitu mudah?

***

"Tolong tulis nomor whatsapp kalian ya, soalnya ada grup khusus mapel prakarya." Ucap Rika sambil menyerahkan selembar kertas saat aku, Amel, Nadia, dan Manda sedang asik berkumpul.

Amel menerima kertas itu lalu mengambil pulpennya.

"Grupnya gabung kelas lain, Ri?"

"Iya, Nai."

Aku hanya mengangguk lalu menunggu giliranku untuk menuliskan nomorku di sana.

"Tumben banget ada grup khusus mapel tertentu." Ucap Manda sambil menyodorkan kertas itu padaku.

Aku hanya bergumam kecil karena sedang menuliskan kontakku.

"Mungkin supaya Ibunya mudah ngasih info pas beliau gak hadir." Sahut Rika sambil tersenyum menerima kertas itu dariku.

"Bodo amatlah," sahut Nadia tak peduli. Ia kembali asik memainkan ponselnya.

Drrt drrt

Getaran pada saku kemejaku membuatku lantas mengerutkan kening.

+628××××××××××
Add back yaa

Siapa?

Uh, aku tau aku jomblo. Hal yang sering membuat ponselku ramai hanyalah grup kelas atau teman-temanku ini.

Makanya aku heran saat ada notif di ponselku ini.

Anda
Siapa?

+628××××××××××
Arga 😅 X MIPA 2

aku tidak lagi membalas pesannya itu, malah memasukkan kembali ponselku ke dalam saku kemeja.

Cowok ya?

Malesin ah, paling mau 'pedekate'in cewek cantik tuh.

Emang dia gak tau apa kalo aku gak cantik?!

Kalau tau tampangku, pasti dia gak bakal chat aku deh.

Aku menggigit bibir bawahku pelan, tapi... kalo dia beneran mau temenan gimana?

Aku mengambil kembali ponselku lalu menyimpan nomor ponselnya.

Gapapa deh, kali aja ntar aku ada urusan sesuatu sama dia.

Hitung-hitung nambah kontak, haha.

♡♡♡

Adiksi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang