Setelah beberapa jam di perjalanan, Irene terbangun dan memandangi megahnya kota Jakarta. Bahkan ia sendiri tidak tersadar bahwa ia tertidur.
Pak Ali "Neng kita sudah sampai di rumah bu Linda, Neng bisa langsung turun saja saya harus pergi dulu" . "Pak Ali gak mampir dulu?". "Gak neng terimakasih, ya sudah saya pamit ya neng"
Irene memandangi belakang mobil yang di kendarai pak Ali, begitu sedih di tinggalkan oleh pak Ali di Jakarta ini. Ia menghelakan nafasnya sambil memandangi rumah tantenya itu.
Baru saja satu langkah tiba-tiba saja ada sebuah sepeda menabrak tubuh cantiknya itu, hingga Irene terjatuh ke aspal. Ia begitu geram dengan penabraknya itu.
Saat ia bediri dengan emosi memuncak.
Muncul seorang pemuda tampan nan gagah berdiri tepat di hadapannya. Tanpa satu kata maaf-pun untuknya. Pemuda itu hanya memandangi mata indah Irene."Mas.. tolong ya kalo bawa sepeda tuh hati-hati dong, nyadar gak si ada orang! Main tabrak aja!" Dengan nada yg semakin meninggi. Tanpa satu kata pun pemuda itu malah tertawa, dan anehnya ia malah berbalik memarahi Irene.
"Apa lo bilang?! Mas? Enak aja lo. Yg harusnya marah itu gue, lo jalan gak liat-liat! Kalo jalan tuh pake mata dong!!" Dengan tatapan sinis Irene berbisik. "Dimana-mana tuh jalan ya pake kakilah. Orang Jakarta kok aneh ya"
Tanpa sebuah kalimat lagi, pemuda itupun langsung pergi dengan sepeda gunung yang di kendarainya itu. Irene hanya menatapnya bingung. Terus memikirkan kalimat dari pemuda tadi 'kalo Jalan tuh pake mata' "Masa bodolah, mending aku masuk aja. Capek"
Tok tok tok..!!
"Eh Ireneku, sayangku, cintaku. Apa kabar sayang ( dengan tiba-tiba memeluk Irene)"
"A-Aku baik kok tante" Irene sangat senang jika tantenya itu baik, namun tak perlu juga hingga memeluknya sangat erat hingga membuat Irene sesak.
"Ayo, masuk yuk. Tante tunjukin kamar kamu disini." Irene hanya tersenyum karna tangannya itu di gandeng. Memang sungguh sudah lama tangannya tak merasakan gandengan lagi.
Begitu sampai di kamar irene langsung merebahkan tubuhnya di kasur, karna sang tante meninggalkannya sendirian di kamar untuk beristirahat.
Tok tok tok...
"Irene!" Panggil tante linda
"Iya tante, kenapa?" Jawab Irene sambil membukakan pintu.
"Ini seragam sekolah kamu, tante sudah daftarkan kamu di SMA PELITA JAYA."
Setelah memberikan seragam tante Linda pergi. Irene hanya terdiam membayangkan bagaimana sekolah tersebut, suasananya, muridnya, gurunya.
Semua hal itu amat di khawatirkan dengan berlebihan oleh Irene. Karna selama ini Irene tidak bersekolah di sekolah umum. Ia memilih home schooling karna menurutnya itu lebih tenang dan nyaman.
Yeay.. gimana ceritanya guys? Kira2 bagaimana ya sekolahnya Irene? Apakah ia akan bertemu dengan pemuda menyebalkan kemarin itu? Tetep stay tune ya😉
Tertanda
Simpanan Karel Susanteo💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story [SLOW UPDATE]
Teen FictionTerkadang kita hanya bisa berimajinasi, tanpa bisa mewujudkannya. Dan kita hanya bisa berekspetasi tanpa bisa merealitakannya. Apalagi sampai kita berharap bahagia ternyata kecewa yang kita terima. ❤Happy reading guys❤