[2] PELITA JAYA

321 21 2
                                    

Jangan lupa vote sebelum baca😉
.
.

Pagi menyambut, matahari mulai meninggi, Irene bangun cepat sekali karna ini adalah hari pertamanya sekolah. Ia memandangi seragam putih abu yang tergantung di kamarnya.

Dengan menghelakan nafas Irene tersenyum semangat. Ia bergegas menuju kamar mandi untuk bersiap. Saat keluar dari kamarnya Irene melihat tantenya sudah sangat rapih pagi-pagi sekali.

"Tante. Tante mau kemana pagi-pagi?"

"Aduh maaf ya sayang, tante ada janji sama client. Oh ya, kamu berangkat naik taksi aja ya, hehe disini gak ada supir buat nganterin kamu"

"Iya tante, gak papa kok"

Irene-pun berangkat sekolah dengan naik taksi. Saat di perjalanan tiba-tiba taksi itu mogok sehingga menghambat perjalanan Irene. Sayang sekali di sekitaran tempat itu tidak ada kendaraan umum, dan jalanannya pun cukup sepi.

Irene pun memutuskan untuk berjalan kaki saja. Daripada ia harus menunggu taksi itu yang entah sampai kapan akan baik kembali.

Saat Irene sedang berjalan ada sebuah sepeda motor yang berhenti tepat di depannya sehingga membuat Irene terkejut. Ia tak tau apa maksud pengendara itu.

Sang pengendara itu membuka helmnya, begitu terkejutnya ia saat menyadari bahwa pengendara yang menghentikan langkahnya itu sangatlah tampan. Dengan hidungnya yang mancung, alis nya yang tebal, dan lesung pipi yang makin melengkapi ketampanan pemuda itu.

Pemuda itu turun dari motor dan menghampiri Irene, pemuda itu bertanya sambil tersenyum pada Irene.
"Hay, Irene ya? Lo mau ke SMA PELITA kan? Kebetulan gua juga sekolah disana. Mau bareng?" Irene begitu terkejut karna pemuda itu mengetahui namanya, bahkan dimana ia akan pergi pun pemuda itu tahu.

"Lo siapa? Kok tau nama gue?"

"Oh iya. Kenalin gue Rafa" pemuda itu menjulurkan jabatan tangan pada Irene.

"Ya udah, yuk bareng" Ajak Rafa

"I-Iya"


Irene pun berangkat sekolah dengan pemuda yang bernama Rafa itu. Tetapi ia masih bingung darimana pemuda ini tau nama dan sekolahnya.

Sesampainya di sekolah..

"Ya kita sudah sampai"

"Rafa, lo.. kok tau siapa gue? Tau dari mana?"

Rafa tertawa kecil. "Gimana nggak, liat belakang tas lo, ada apa di situ? Ada tulisan Irene dan itu pasti nama lo. Dan lo juga pake seragam sekolah yang sama persis dengan seragam gue. Makanya gue tau. Ya udah gue duluan ke kelas ya, hari ini gue piket. Bye.."

Tanpa sempat Irene berterimakasih Rafa langsung berlari meninggalkan Irene.

Irene berjalan menuju kelasnya, kelas X IPA 5 itu katanya tantenya. Irene berjalan lewat koridor, ia sangat tidak nyaman karna semua mata mengarah padanya.

Entah karna apa ia menjadi pusat perhatian semua orang. Hingga membuat Irene malu dan berjalan menunduk. Tanpa di sadarinya ada sesuatu yang kuat di tabraknya, hingga Irene terpental.

Saat Irene menenggakkan kepalanya ia sangat terkejut karna ia menabrak seorang lelaki. Dan ia ingat betul lelaki yang di tabraknya itu adalah lelaki yang menabraknya dengan sepeda saat pertama ia tiba di Jakarta.

"Ah elah, lu lagi lu lagi. Lu ngapain sih disini? Ngikutin gue? Terus aja terus jalan sembarangan, jalan tuh gak pernah pake mata" marah pemuda itu.

Setelah puas memarahi Irene pemuda itu meninggalkan Irene dengan beberapa temannya. Irene sudah menyangkal bahwa mereka adalah kumpulan atau geng para badboy. Terlihat sekali dari cara mereka berjalan dan berpakaian beda sekali dengan Rafa.

Kriiing.. kriiing...

Bel istirahat berbunyi, lega sekali rasanya Irene sudah keluar dari kelas. Karna ia sudah terbebas dari siksaan rumus FISIKA di hari pertama ia masuk sekolah. Jujur aja Irene gak suka banget sama guru fisikanya, orang nya tuh ngotot banget gak nyelo.

Kali ini Irene sudah dapat teman baru, ia bernama Dara, gadis cantik keturunan korea selatan ( kpopers authornya keluar dah😂 ) Dara adalah gadis cantik, dengan matanya yang sipit dan pipi yang chubby, sangat khas dengan ras koreanya itu.

Beruntung Dara memang duduk sendiri sehingga Irene bisa duduk satu meja dengan Irene.

Mereka berdua, menuju kantin karna perut Irene sudah sangat keroncongan, udah kaya konser EXO atau BTS kali tuh, rame banget. Karna tadi pagi Irene memang tidak sempat sarapan karna semangatnya untuk bersekolah.

Sampainya di kantin, Dara menuntun Irene kepojokan kantin, karna di sana ada warung Barokah. Warung langganan Dara, karna kata Dara makanan disana enak-enak tidak sebanding dengan harganya yang murah.

Setelah memesan makanan Irene dan Dara duduk di meja nomor 4, meja yang paling sisi sehingga mereka bisa merasakan angin sejuk sambil menikmati makanan.

Sebenarnya bukan itu tujuan Dara mengajak Irene duduk disitu, Dara memilih meja itu karna meja itu secara tak langsung mengarah ke lapangan basket. Dan biasanya jam istirahat ini Pemuda yang sedang di sukai Dara sedang bermain basket bersama teman-temannya.

"Lo liat apaan si Dar?"

"Itu tuh, yang lagi maen basket, liat deh. Aigoo dia tuh keren parah tau gak sih. Jinca daebak deh pokonya"

"Ngomong apaan si Dar, gak ngerti tau. Emang cowo yang lo suka yg mana?"

"Tuh, yang alisnya tebel, idunya mancung udah gitu ada lesung pipinya lagi. Asli yang kaya gitu langka banget di Korea."

Irene baru tau bahwa ternyata pemuda yang di sukai Dara adalah Rafa. Lelaki yang memberikannya tumpangan ke sekolah. Irene tidak mau berkomentar karna ia takut salah bicara dan membuat Dara sakit hati.

Jam demi jam Irene lewati dengan beberapa pelajaran yang menyiksa otaknya. Seperti Fisika, kimia dan matematika. Beruntungnya ada Dara yang menemani waktu belajar Irene sehingga jam pelajaran tidak begitu mengerikan untuk Irene.

"Eh, lo pulang naek apa?" Tanya Dara

"Gue kayanya nunggu taxi aja, soalnya kalo pake angkot kejauhan jaraknya, gue harus naik 2 atau 3 angkot."

"Ya udah gue duluan ya, udah di jemput sama supir. Bye.."

Irene tak begitu yakin dengan taxi, karna dari tadi tak ada satu pun kendaraan umum yang melintas. Tanpa di duga tiba-tiba hujan turun deras sekali. Untung Irene berdiri di halte sehingga ia tidak kehujanan.

Waah kira-kira Irene pulangnya gimana ya? Masa iya dia hujan-hujanan? Jarak sekolah ke rumah tantenyakan lumayan jauh.

Oke, jgn lupa share ke temen-temennya ya😉 biar kalo ngumpul ngomongin wattpad aku aja jgn ngegosip, berat, kalian gak akan kuat biar yang lain saja😂😂

Tertanda,
Sang pujaan dari Dilan💛

Love Story [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang