Dalam sebuah perasaan yg dalam terkadang hubungan sangatlah diharapkan. Tapi untuk apa jika sebuah hubungan tanpa perasaan. Akan sangat hampa seperti satu tong besar tanpa isi.
.
.
."No, lo gak ada niatan buat nanya si Devin lagi gitu?" Tanya Alif pada Dino. Mereka berdua memang sedang bersantai ria di taman belakang sekolah sejak bel istirahat berbunyi.
"Dinosaurus--" belum selesai Dara memangil kedua pria itu, Dino dan Alif seperti sudah hapal dengan suara dan apa yang akan Dara katakan.
"BACA ALIF BA TA!!" Teriak Dino dan Alif berbarengan.
"Udah hapal lo berdua?" Tanya Dara yang langsung duduk di kursi taman. Dan duduk diantara Dino dan Alif.
"Kenapa Dar? Tumben nyamperin kita berdua?" Sambung Dino dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Gue mau tanya sesuatu sama kalian" jawab Dara yang masih menatap lurus pandangannya.
"Nanya apaan?" Jawab Alif penasaran. "Ini soal Devin sama Irene" Dino dan Alif seketika membeku. Ia tak harus jawab apa nanti sedangkan hubungan ketiga pria itu memang sedang renggang saat ini.
"Devin pernah curhat ke kalian tentang Irene?" Dino yang dari tadi terdiam sejenak akhirnya menjawab "Gak pernah Dar, kita bertiga lagi ada masalah" jawab Dino yang langsung diangguki Alif.
"Kok gitu? Kenapa?" Tanya Dara bingung
Menghening cukup lama, bel berbunyi menandakan waktu istirahat sudah berakhir. Membuat ketiga remaja yang sedang sibuk dengan pikirannya masing-masing beranjak dari taman menuju ruangan kelas.***
Dikelas..
"Rin, nanti li pulang sama siapa?" Bisik Dara karna ada guru fisika yang sedang mengajar.
"Mau minta anter Devin aja si" .
"Taulah yang punya pacar" Irene tertawa kecil tapi mungkin bisa didengar oleh guru fisika yang sedang mengajar di kelasnya.
"Oke anak-anak, udah bel pulang kita akhiri dulu pelajaran hari ini dilanjut mingu depan ya" Guru fisika itu akhirnya mengakhiri pelajarannya yang langsung disoraki seluruh anak XIpa5.
"TUMBEN PAK SESUAI BEL!!" Teriak salah satu murid. Fyi: guru fisika yang tidak pengertian, mau bel bunyi 5menit yang lalu juga gak bakal keluar kalo materinya belum selesai, kecuali kalo ada pelajaran lain udahnya.
"Yaudah Rin, gue pulang duluan ya" pamit Dara. Irene pun berjalan menuju parkiran, hendak menghampiri Devin untuk meminta tumpangan.
Begitu sampai di parkiran, ia melihat Devin tengah berjalan menuju mobilnya. Irene berlari mengejar Devin begitu di depan Devin.
"Devin" sapa Irene sambil tersenyum
"Kenapa?" Tanya Devin yang sempat mengangkat sebelah alisnya
"Aku pulang gak ada jemput, nebeng ya" Jawab Irene sambil memasang Puppy eyes.
"Emang kamu biasanya gak dijemputkan?" Sambung Devin jutek.
Tak berkutik lagi Irene pergi meninggalkan Devin berharap dikejar, Devin justru langsung mengendarai mobilnya dan melewati Irene yang berlari kecil meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story [SLOW UPDATE]
Teen FictionTerkadang kita hanya bisa berimajinasi, tanpa bisa mewujudkannya. Dan kita hanya bisa berekspetasi tanpa bisa merealitakannya. Apalagi sampai kita berharap bahagia ternyata kecewa yang kita terima. ❤Happy reading guys❤