[8] JATUH CINTA

232 19 3
                                    

Kebanyakan orang keliru dengan arti hidup. Mereka mengartikan hidup itu pilihan. Bahwa yang sebenarnya, hidup adalah anugerah dan pilihan merupakan cobaan terbesar dari kehidupan itu sendiri.

Vote sebelum baca, share sesudah baca😊
.
.

Gerimis mulai turun, sedikit memberikan sejuk di sore hari yang kehilangan senjanya. Kali ini Irene sengaja berjalan di bawah tetesan air hujan. Ia sangat merindukan cuaca sejuk di Bandung.

Sambil mendengar lagu kesukaannya dengan earphone dan menari-nari kecil di bawah hujan. Lagu yang Irene putar kali ini adalah Shape Of You, yang dinyanyikan oleh Ed Sheeran.

Di tengah keasyikan Irene tiba-tiba rintikan hujan mulai berhenti menetesi tubuhnya. Ternyata ada seseorang yang memayunginya. Irene terkejut melihat orang itu adalah Devin.

"Devin?"

"Eh cewek aneh, lo ngapain hujan-hujanan sambil joget gak jelas gitu?"

"Hah? Kenapa" Irene tak mendengar apa yang Devin bilang karna earphone yang menempel di telinga Irene.

Tanpa bicara apa lagi, Devin mencabut earphone dari telinga Irene dengan pelan dan penuh perasaan. Membuat Irene semakin bergetar karna Devin berdiri begitu dekat dengannya.

"Lo ngapain hujan-hujanan?" Tanya Devin kembali, namun kali ini dengan nada yang lebih lembut dari sebelumnya.

"Ya terserah gue dong" Irene sengaja memalingkan wajahnya, karna ia tak mau kembali kontak mata dengan Devin.

Hujan sudah reda, kali ini angin yang bergantian menerpa tubuh Irene. Irene menggigil kedinginan karna sedari tadi seragamnya basah karna air hujan.

Devin sengaja melepaskan jaket parka hitamnya, dan ia seperti ingin menyelimutkan jaket itu ke tubuh Irene.
Begitu Irene menengok.

"Eiitt, apa? Mau di pakein jaket ya? Kaya disinetron yang di SCTV itu kaan?"

Tanpa diduga ternyata Devin hanya mau membuat Irene kegeeran, ia malah kembali memakai jaket itu. Wajahnya Irene memerah karna ia kesal dengan tingkah Devin.

"Gak jelas banget si hidup lo, penonton setia Siapa Takut Jatuh Cinta kan lo? Korban sinetron dasar!"

"Yeeh enak aja lo, lo tuh mirip asistennya bu Rani si Anabella yang mukanya udah kaya boneka Anabelle"

"Nah itu lo tau pemerannya, ketauan lo sekarang, gaya so keren gak taunya suka nonton sinetron baper kaya gitu"

"Eh gue gak sengaja nonton kali"

"Masaaa.. Bodo!" Irene pergi dengan langkah yang sedikit menghentak

"Eh biasa aja dong kakinya! Aspalnya ampe bolong-bolong tuh"

***

Sampai di rumah tantenya, Irene mendengus kesal di kamarnya. Tapi justru ia malah mengingat adegan romantisnya saja, saat Devin melepaskan earphone di telinganya.

"Hayooo keponakan tante kenapa nih, kok senyum-senyum sendiri?"

Irene kaget sampai tubuhnya bergetar seperti orang kesetrum.

Love Story [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang