[6] DEVIN JADIAN

265 14 4
                                    

Vote sebelum baca, share sesudah baca😊
.

.

"Dara.."

"Irene!" Kaget dara yang langsung meletakan bubur buatan mamanya itu di atas meja kecil di samping kasurnya.

Irene terlihat gugup ketika menghampiri Dara. Dara seperti merindukan Irene tetapi hatinya masih sakit karna kemarin.

"Lo apa kabar? Sakit apa si kok bisa gak masuk?" Irene mencoba membuka pembicaraan. Keadaan sempat hening tetapi akhirnya Dara mau menjawab Irene.

"Gue baik-baik aja kok. Cuma masuk angin dikit aja"

"Dara, gue minta maaf kenapa gue sampe gak cerita ke lo soal Rafa. Gue cuma gak mau lo sakit hati, soalnya lo sendiri yang bilang kalo lo suka sama Rafa"

"Hmm, oke gue maafin. Tapi asal lo tau aja Irene, gue paling gak suka kalo ada hal yang di sembunyiin dari gue. Hanya karna alasan menjaga perasaan gue. Itu justru lebih sakit dari kenyataannya"
(ehemm, kaya kisah nyata author nih😑).

Irene tersenyum dan memeluk Dara yang masih lemas. Ia sudah tidak tau lagi jika Dara tidak mau bertemannya lagi dengannya.

***

"Ma! Mama! Tolong mama jelasin siapa lelaki muda itu mah! Dia anak angkat mama? Kenapa gak bilang sama papa mah?"

"Udahlah pa! Papa gak usah banyak tanya. Mama tuh cape mau istirahat"

Sore ini keadaan rumah Devin sangat kacau. Saat ia pulang ke rumah Mama dan Papa nya tengah bertengkar hebat.

Papa Devin terlihat sangat lelah, itu terlihat dari cara ia merebahkan tubuh rentanya di sofa.

"Pa? Kenapa si? Papa berantem sama mama ya?"

"Enggak kok Devin, papa sama mama gak ada apa-apa. Mending kamu mandi gih, terus langsung makan ya, udah di siapin di dapur kok" jawab Papa Devin yang langsung pergi menuju kamar belakang.

"Papa kok ke kamar belakang. Mama kan di kamar depan"

Meninggalkan kegiatan yang membuatnya sangat lelah. Devin beristirahat dengan tiduran di atas kasur king size yang di penuhi aksen basket kesukaannya.

Saat ia hampir memejamkan matanya, orang tuanya kembali bertengkar, kali ini ia mendengar jelas sekali dari Ibunya bahwa ia meminta cerai ke suaminya.

"Mama gak mau tau pa, pokonya Aku minta cerai!"

Begitulah yang terdengar Devin kira-kira.
Begitu ia keluar dari kamarnya, Papanya tengah menyandarkan tubuh rentanya ke dinding sambil mengusap rambut dan menyesali kepergian istrinya.

Devin yang melihat seketika berlari mengejar Mama nya berusaha bertanya apa yang terjadi. Tetapi Mamanya sudah menaiki taksi dengan membawa koper dan segera pergi jauh dari rumah Devin.

"Pa! Mama kenapa si pa? Jelasi ke Devin pa"

"Papa juga gak ngerti Mama kamu kenapa Devin. Yang pasti dia pergi dengan selingkuhannya."

Love Story [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang