Terkadang sikap dinginlah yg membuat kita penasaran sehingga jatuh cinta
.
.Devino pratama, atau biasa di sapa Devin. adalah putra pertama dari keluarga konglomerat dan merupakan pengusaha sukses di Jakarta.
Ia memilii visual yang tampan, tak heran banyak sekali gadis yang mengejar cintanya. Tapi tak seorang gadis pun yang ia jadikan pacarnya.
Hari ini Devin pulang cepat, tak seperti biasanya. Karna mungkin ia kelelahan dengan kegiatannya hari ini.
Saat menuju halte ia melihat seorang gadis satu seragam dengannya. Ia ingat betul gadis itu adalah gadis yang tak sengaja ia tabrak pagi tadi. Betul sekali gadis itu adalah Irene.
Irene memang menunggu di halte sejak tadi karna hujan yang deras, tapi sekalinya hujan reda tak ada satupun kendaraan umum yang lewat untuknya.
Tak sengaja Irene menolehkan kepalanya ke arah kanan dan ia mendapati pemuda tampan dan gagah yang menghampirinya.
Tetapi ia mendengus sebal setelah ingat bahwa lelaki itu pernah menabraknya dua kali.
"Ehmm.." usaha Devin untuk memecahkan suasana karna ia sadar dari tadi Irene memandanginya tajam.
Irene menatap Devin aneh ia hanya heran mengapa pemuda itu sekarang terlihat berbeda dengan pagi dan kemarin sore. Kali ini Devin terlihat memasang muka bersalah. Ia melihat nametag milik Devin.
Irene terkejut dan membulatkan matanya setelah ia tau bahwa nama pemuda itu adalah Devino Pratama. Jujur saja ia sangat tidak asing dengan nama itu.
Tak lama ada sebuah mobil hitam mewah yang berhenti di depan halte. Itu adalah mobil jemputan untuk Devin. Dan ia pun meninggalkan Irene sendiri di halte.
"Cowok? Di jemput? Gak gentle banget si"
Dengus Irene sebalSesampainya di rumah...
Irene terus kepikiran dengan nama pemuda tadi. DEVINO? Ia terus mengingat nama itu namun tak setitik ingatanpun muncul di kepalanya, hingga tak sadar ia menjerit begitu keras sampai terdengar oleh tantenya.
"Irene!! Kamu kenapa si?" Tanya tante Linda sambil memegang daun pintu kamar Irene
"E-eeh tante, enggak kok tante gak pa-pa" Irene tersenyum malu
Linda menghampiri Irene dengan duduk di atas kasur di samping Irene. Ia mengusap rambut Irene sambil bertanya
"Coba kamu cerita ke tante"
"Emm.. gini tan, tadi di sekolah aku ketemu cowok namanya DEVINO aku masih bingung kenapa nama itu gak asing buat aku, tapi aku gak inget sama sekali tentang orang bernama Devino itu"
"Hi hi hi ( Linda tertawa kecil ) jadi kamu jerit jeritan gak jelas cuma karna itu?"
"Hehehe.. iya tante" Irene benar benar malu karna ia bertingkah konyol sore ini di depan tantenya.
" mmm..tapi jujur si tante juga gak asing sama nama itu" jawab Linda sambil berusaha mengingat nama itu
"Itu nama mantan kamu kali" Canda Linda yang benar benar membuat Irene semakin malu
"Ih tante maahh.. apa si tante aku tuh gak pernah punya pacar kali"
"Iya iya tante becanda, tapi tunggu dulu deh. Kalo gak salah itu waktu kecil kamu pernah punya temen kecil, cowok namanya itu... Devino, tapi kamu biasa manggil dia Vino."
"Ah ya udahlah ya kenapa jadi tante yang bingung, tante kebawah dulu ya"
Irene memang pernah mempunyai seorang sahabat lelaki tapi ia merasa bahwa ia Vino, bukan Devino.
Kira-kira Vino atau Devino ya?..
Atau cowok menyebalkan itu emang temen kecil Irene? Atau cuma kebetulan aja si..Tungguin next partnya ya😊
Kali ini bakalah slow upate banget si, soalnya aku masih setia sama tugas-tugas sekolah😣Tertanda,
Pacar simpanan Bryan Domani
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story [SLOW UPDATE]
Teen FictionTerkadang kita hanya bisa berimajinasi, tanpa bisa mewujudkannya. Dan kita hanya bisa berekspetasi tanpa bisa merealitakannya. Apalagi sampai kita berharap bahagia ternyata kecewa yang kita terima. ❤Happy reading guys❤