Di sebuah taman dekat perumahan Alifah. Alifah dan Justin duduk di kursi panjang.
"Justin lo mau ngomong apa sii?""Ini gue sebenernya ituu.. Emm.."
"Apa sih? Yang jelas napa ngomong nya." geram Alifah.
"Ituu emm.. Aah susah banget si ngomong nyaa." Justin frustasi dengan menjambak Rambutnya.
Alifah yang melihat itu segera menenangkan Justin."Heey What is wrong with you??" Alifah mengelus-ngelus pundaknya Justin untuk menenangkannya.
Justin menengok dan terjadilah kontak mata antaran Justin dan Alifah.
"Fah gue cinta sama lo." kata Justin dengan nada berbisik. Masih dengan tatap-tatapan mata."What? Are you kidding??" tanya Alifah dengan mata melotot.
" No I'm not kidding." jawab Justin kini sambil menangkup kedua tangan nya alifah ke genggaman nya.
"Fah gue udah lama suka sama lo, dan sekarang bukan suka lagi tapi cinta," kata nya serius.
"fah lu mau kan jadi pacar gue?" katanya lagi dengan mata berbinar.
Alifah tidak menjawab dan sekarang Alifah sedang menatap kedua mata Justin untuk melihat apakah dia bohong atau tidak dengan ucapannya tadi?"Fah?" Justin mengelus tangan Alifah dengan lembut dan itu membuat Alifah tersadar dari lamunannya dan segera berkedip.
"Eh iyaa.. Mmm gimana yaa?"
"Fah gue serius lo mau gak jadi pacar gue?" tanya Justin sekali lagi.
"Maaf jus gue gak bisa soalnya gue lagi suka sama orang lain." Seketika raut wajah Justin berubah dan Alifah bisa melihat di mata Justin kalau dia kecewa.
"Siapa?" tanya Justin dengan suara datar.
"Orang yang lagi gue sukain itu sekarang yang lagi megang tangan gue." jawab Alifah dengan seulas senyum yang sangat manis.
Raut wajahnya Justin yang tadi nya terlihat kecewa dan kini terganti dengan raut wajah kaget dengan senyum bahagia.
" Are you serious??" tanya Justin dengan mata yang berbinar.
" Yes, dear.." Jawab Alifah masih dengan seulas senyumnya yang manis itu.
"Oh thank you so much.. Makasih Alifah gue cinta sama lo." Justin langsung memeluk Alifah dan Alifah juga membalas pelukan itu.
"Gue juga cinta sama lo jus"••••••
Di sebuah rumah yang sangat megah tapi terlihat simple dan feminim dengan cat berwarna putih dan crem.
Dan terdapat penghuni nya yang sedang makam malam."Maksud mama mau menjodohkan aku sama Justin apa?" tanya Yumna di tengah tengah makan malam itu.
"Karna mama nya Justin itu sahabat terdekat mama waktu kerja dulu dan saat mama melihat putra nya mama langsung tertarik sama dia dan kami berencana untuk menjodohkan kalian dan itu juga sudah lama kami perbincangkan." jelas Kim Hwayoung.
"Pah, kenapa papah setuju setuju aja? Papa pernah bilang ke Yumna kalau papah mau melihat anak satu satunya ini bahagia kelak nanti dengan orang yang dicintai ya kan? Tapi kenapa papah malah setuju dengan perjodohan ini? Aku gak mencintai Justin, aku tetep gak mau ngurusin soal cinta cinta dulu sebelum aku lulus kuliah dan Aku juga nanti mau nya menikah dengan orang yang aku cintai bukan dengan perjodohan seperti ini." jelas Yumna ada penekanan sedikit di bagian PERJODOHAN. Dan Yumna pun pergi meninggalkan keluarganya yang masih menempati meja makan tersebut.
Hening.
"Apa yang harus kita lakukan pah?" tanya Kim Hwayoung.
"Entah.. Sekeras apapun kita memintanya untuk menerima perjodohan ini dia tetep bersikeras menentang perjodohan ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKTI CINTA
Teen FictionKetika kesetian cinta mereka di uji. Konflik keluarga dan percintaan yang tak ada habisnya. Bahagia, Kecewa, Sedih ada dikisah mereka. Semuanya terus berulang secara bergantian. Apakah cinta dan keluarga mereka akan bahagia? Atau sebaliknya?