Nadine akhirnya datang sendiri tidak bersama kemal.
"Maaf pasien kembali kritis, ia sempat sadar sebentar dan kemudian mengalami kontraksi pada otaknya yang mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa, kejadian ini memang jarang terjadi. Walaupun peluru sudah kami ambil tetap saja luka dalam dibagian otak membuat anak anda menjadi sering merasakan sakit." jelas Dokter.
"Tapi anak saya tidak apa-apa kan dok?" tanya Nadine khawatir.
"Saat ini anak anda baik baik saja, terus berdoa saja semoga anak anda cepat membaik. Kalau begitu saya permisi ya bu." final sang dokter.
Nadine memandang Alifah tidak suka setelah itu ia masuk ke ruangan Justin. Alifah sempat terkejut saat Nadine memandang nya seperti itu. Namun dipikiran Alifah, mungkin Nadine sedang stress.
Alifah juga ikut masuk kedalam setelah Nadine.
Didalam, Alifah melihat Justin yang kembali tertidur. Rasanya ingin menangis lagi jika melihat Justin-nya seperti ini.
"Justin kenapa harus kamu sih yang kena? Kenapa kamu seperti ini sekarang? Bangun jus.. Mamah kangen sama kamu. Mamah kaget pas Alifah nelpon mamah kalo kamu udah sadar mamah seneng banget denger itu dan pas Alifah bilang lagi kalo kamu ngeringis kesakitan mulu, mamah kaget banget jus.."
"...oh ya jus, mamah tadi pergi ke pernikahannya Yumna sama Calvin. Disana suasananya bahagia banget ditambah lagi bintang tamu nya bikin tamu semakin heboh. Kamu cepet sadar dong jus supaya kamu cepet nikah sama Alifaah.. Kesian tuh Alifah nungguin kamu terus."
Ucap Nadine panjang lebar sambil terus menggenggam tangan Justin."Semua yang dikata mamah kamu bener jus.. Aku kesepian nungguin kamu terus, kamu gak kesian liat aku apa jus? Ayo dong bangun sayang aku kangen sama kamu." lanjut Alifah.
Salah satu nya cara agar Justin cepat sadar yaitu terus diajak bicara walaupun tidak ada sahutan darinya.
Jari tengah Justin terangkat, diikuti oleh jari jari lain nya yang ikut bergerak. Namun matanya masih terpejam.
"Bu Justin bu." kata Alifah ke Nadine.
Nadine yang tadinya menunduk diatas tangan kiri Justin kini mendongak karna perkataan Alifah tadi.
"Alifahh.." lirih Justin dengan mata masih setengah terbuka.
"Ya sayang ini aku disini." kata Alifah.
Tangan kanan Justin yang masih terpasang selang infusan itu kini terangkat menuju pipi Alifah. Justin mengelus nya dengan lembut.
Alifah bisa merasakan sentuhan tangan Justin yang sangat dingin itu. Ingin rasanya kembali menangis. Tapi tidak mungkin didepan Justin seperti ini.
Nadine heran mengapa nama Alifah yang pertama kali ia sebut bukan dirinya? Akhirnya Nadine bersiap untuk membuka suara agar Justin menyadari kehadiran dirinya.
"Justin." sahut Nadine.
Justin menoleh ke kiri dan ternyata ada Mamah nya di samping. Dan Justin baru sadar jika tangan nya sedari tadi dipegang oleh Nadine.
"Mamah? Ughh mah maafin Justin. Justin baru sadar kalo ada mamah, maafin Justin mah." kata Justin berusaha bangun ke posisi duduk.
"Hmm gapapa ko sayang, Mamah udah seneng banget kamu sadar jus." ucap Nadine lembut.
"Oh ya mah gimana pernikahan nya Calvin sama Yumna? Sekarang mereka nikah kan ya?" tanya Justin.
"Iya jus mereka hari ini menikah.. Suasana nya bahagia banget, kalo kamu disana pasti tambah bahagia lagi. Cepet sembuh makanya jus kesian Alifah nungguin kamu terus." jelas Nadine.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKTI CINTA
Teen FictionKetika kesetian cinta mereka di uji. Konflik keluarga dan percintaan yang tak ada habisnya. Bahagia, Kecewa, Sedih ada dikisah mereka. Semuanya terus berulang secara bergantian. Apakah cinta dan keluarga mereka akan bahagia? Atau sebaliknya?