Episode 4

41 4 0
                                    

Hari ini Alifah cuma ada satu kelas dan Alifah sekarang lagi siap siap untuk pulang ke rumah.

Justin menghampiri Alifah.
"Hay sayang. Udah selesai semua kan? Pulang bareng aku ya?"

"Makasih gue bawa mobil." jawab Alifah jutek. Kenapa Alifah jutek sama Justin? Ya karena perkataan Yumna tadi kalau Justin dijodohkan sama Yumna.

"Heeyy kamu kenapa? Tiba tiba jutek sama aku? Kenapa hmm?" Justin merangkul Alifah.

"Lepasin ah awas gue mao pulang!" Alifah langsung meninggalkan Justin.
Sebernarnya Alifah pun tidak enak ke Justin karena sikapnya seperti itu tapi mau gimana lagi Alifah sudah terlanjur sakit hati dengan omongan Yumna tadi pagi.

"Alifah tunggu!" teriak Justin yang segera berlari menghampiri Alifah.

Dan saat sudah hampir dekat dengan Alifah, Justin langsung menarik tangannya.

"Kenapa si!? Aku bilang Aku bawa mobil Aku mau pulang sendiri!!" bentak Alifah.

"Kamu kenapa si? Tiba tiba kaya gini. Kamu kenapa? cerita sama aku." kata Justin lembut.

"Aku kenapa? Hah, tanya sama diri kamu sendiri. aku kaya itu gara gara kamu!!" balas Alifah.

"Maksud kamu apa? Emang nya aku salah apa ke kamu?"

"Udah ah percuma buang buang waktu aja." Alifah langsung pergi meninggalkan Justin lagi. namun, berhasil Justin tangkap kembali tangan nya.

"Tolong jelasin ke aku kenapa kamu kaya gini?" tanya Justin sekali lagi.

"Tanya aja sama calon tunangan kamu."

"Calon tunangan?" tanya Justin pelan dan raut wajahnya langsung berubah. Justin kembali teringat dengan perjodohan waktu itu.

"Kenapa? Udah inget sekarang?" tanya Alifah dengan nada meremehkan.

Dan tiba tiba Yumna pun datang berniat untuk mengajak Alifah pulang bareng.

"Ehh tuh calon tunangan nya udah dateng silakan menghabisi waktu kalian berdua." Alifah kembali meninggalkan Justin dan Yumna tapi sekali lagi tangan Alifah di tangkep sama Justin.

"Ish apa lagi si!! Gue mao pulang!!" bentak Alifah.

"Alifah." lirih Yumna dengan mata yang berkaca kaca. Yumna tau Alifah pasti sudah tau tentang perjodohan mereka berdua.

"Apaan? Lo manggil gue?" tanya Alifah dingin.

"Alifah plis gue minta maaf sama lo iya gue di jodohin sama orang tua gue tapi gue gak mao fah lu jangan salah paham dulu" ucap Yumna memohon.

"Sama aja kalian udah terlanjur bikin gue sakit hati. Termasuk lo Justin, kenapa lo gak cerita ke gue kalo lo dijodohin sama Yumna dan kenapa lo langsung nembak gue?!!"

"Karna gue gak mao kehilangan lo fah gue emang beneran cinta sama lo." Justin menangkup kedua pipi Alifah dan menatap matanya.

"Lepasin! Yumna lo tau kan gue udah lama suka sama Justin? Tapi kenapa lo mau nerima perjodohan itu?" tanya Alifah.

"Karena kalo gue nolak perjodohan itu rumah dan semua perusahaan papah gue disita sama orang tua nya Justin." balas Yumna hampir meneteskan air mata tapi langsung di tepis.

"Maksud lo?"

"Orang tua gue punya hutang sama orang tua nya Justin dan untuk melunaskan semua itu dengan cara menjodohkan gue sama Justin."

"Tapi kan lo bisa tinggal dirumah gue yum lo sepupu gue lo juga bagian dari keluarga gue.. Mungkin keluarga gue bisa bantu lo buat ngelunasin hutang hutang lo ke Justin. Kenapa lo mau nerima perjodohan itu Yumnaa." jatuh air mata Alifah membasahi pipi nya. Karna Alifah sudah tidak kuat lagi dengan ini semua.

" Please do not cry." Justin memeluk Alifah untuk menenangkannya.

"Alifaah plis maafin guee." lirih Yumna.

Disaat seperti itu Calvin datang dengan ekspresi bingung.

" What is this??" tanya Calvin bingung.

"Cerita nya panjang vin." jawab Yumna.

"Fah gue mohon jangan nangis." Justin melepaskan pelukannya dan menghapus air mata Alifah.

"Jus gue sayang sama lo plis jangan tinggalin gue, gue gak mau lo sama orang lain selain gue." oke, mungkin bisa dibilang Alifah egois, tapi bagaimana jika kalian diposisi Alifah sekarang? Berbuat seperti apa yang Alifah tadi, atau membiarkan cowok yang kita suka bersama saudara kita sendiri?

"Sst.. Udah jangan nangis lagi gue gak bakalan ninggalin lo fah gue juga gak mao kehilangan lo. Sekarang ikut gue ya ke rumah gue mao nunjukin lo ke orang tua gue." kata Justin menenangkan Alifah.

"Iya jus." bales Alifah.

"Yumna, Calvin. gue sama Alifah duluan." Justin dan Alifah pergi meninggalkan Yumna dan Calvin.

Tinggal Yumna dan Calvin berdua.
Calvin menghampiri Yumna yang menunduk dan badannya bergetar bisa dibilang Yumna sedang menangis dalam diri dan Calvin memeluk Yumna.

"Udah yum lo gak usah merasa bersalah gini, tenang aja ada gue gue selalu ada di sisi lo, udah jangan nangis ya." bisik Calvin.

"Gue bener bener jahat vin. Gue udah ngancurin hubungan Justin sama Alifah" kata Yumna sambil terisak.

"Udah ah jadi jelek muka lo kalo nangis kaya gini." ejek Calvin.

Yumna melepaskan pelukannya.
"Jahat lo vin." lirih Yumna.

"Yaudah ayo ah pulang udah sepi tar disangka kita ngapa ngapain lagi."

"Yeeee enak aja pikiran lo tuh ih jauh jauh deh."

                        ••••••

Alifah dan justin sudah sampai di rumah nya Justin.
"Ayo fah." ajak Justin menggenggam tangan Alifah sebagai kekuatan.

"Aku takut jus." bales Alifah ragu.

"Gak usah takut ada aku kan disamping kamu." Justin meyakinkan Alifah.

Kemudian Alifah pun ikut masuk ke dalem rumah Justin.
Dan usai di dalam,

"Justin kamu udah pulang.. Siapa dia?" tanya Nadine bingung.

"Ini pacar aku ma.. Aku mencintai dia bukan Yumna yang ingin mama jodohkan. dan satu lagi dia sepupu nya Yumna," kata Justin.

"Alifah jadi membenci Yumna gara gara mama!" lanjut Justin.

Alifah hanya diam dan ingin mulai menangis lagi.
'Ih apansi lo fah ko jadi cengeng gini' Batin Alifah sambil menepis air mata nya dan tersenyum hangat ke Nadine
"Hallo bu."

"Hallo," jawab nya singkat.

"Kamu gak boleh berhubungan sama dia karna kamu udah dijodohin sama Yumna tunangannya akan dilaksanakan lusa." kata Nadine tegas.

Deg.

Air mata Alifah kembali jatuh ke pipi nya yang putih dan mulus.
Alifah diam tak bergeming.

"Apa maksud mama si? Aku gak akan mau sampai kapan pun Aku gak mau nerima perjodohan itu!! Mama gak punya hak buat ngatur ngatur semua kehidupan aku!!" bentak Justin.

"Ayo sayang kita pergi." Justin menarik tangan Alifah yang sedari tadi menangis. Namun Justin tidak menyadarinya.

"Justin tunggu!! Mau kemana kamu." teriak Nadine.

"Aku mau pergi dari sini aku gak mau tinggal disini lagi." Justin menstater motornya dan melajukan motornya dengan sangat cepat.








Hallo para readers..
Jangan lupa vote ya
Byee

BUKTI CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang