II

4K 140 0
                                    

"Baik cukup sekian rapat hari ini. Saya minta notulensi dikirim segera. Malam" dingin.

"Vanya balik bareng yok" Yohan.

"Umm bukannya lo nebeng sepupu lo?" Vanya membersihkan barangnya.

"Iya sih tapi nggak masalahlah biar gue yang ngomong Derry"

"Ngapain bawa nama gue?" Yalah kelewat dingin ini mah.

"Gue pengen anterin Vanya balik. Nebeng bro"

"Nggak" Jawaban Derry membuat Vanya tidak bergerak sama sekali.

"Plis lah bro. Lo tega amat biarin cewek balik sendiri naik taksi"

"Nggak perlu han. Gue bisa balik sendiri kok. Thankyou. Gue balik dulu ya"

Vanya nggak habis fikir gimana bisa dia suka sama cowok kutub utara itu. Bahkan punya hati saja dia tidak punya.

"Vanyaa" Teriak Yohan dari dalam mobil.

"Yohan" Vanya menengok kearah mobil yang baru saja datang.

"Ayo masuk"

"Nggak lah han. Biar gue cari taksi aja"

"Derry udah setuju buat anter lo. Udah ayo masuk. Dingin tau diluar"

Memang malem ini suhu dikota sangat rendah. Sedangkan Vanya tidak siap dengan suhu ekstrem ini.

"Udah lo balik aja. Gue udah pesen taksi kok" Bohong Vanya.

Vanya menyeberang jalan dan tiba-tiba mobil sport Derry sudah didepannya dan hampir saja menabrak Vanya. Vanya menutup matanya karna takut dan saat Vanya buka mata. Derry persis didepan Vanya dengan posisi Derry didalam mobil.

KEDUAKALINYA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang