"Non Vanya. Ada temen-temen non vanya dibawah" mang ujang.
"Oke mang. Bentar lagi aku turun"
"Mang ujang bawain barangnya ya non"
"Nggak usah mang. Aku bisa kok"
Vanya langsung masuk ke mobil dan duduk dikursi depan. Dan Vanya terkejut ternyata orang dibalik kemudi bukan Yohan tapi Derry.
"Sorry Van gue lupa bilang ke lo kalo Derry ngikut" Yohan.
"Oke" Vanya.
Sepanjang perjalanan Vanya cuma liat keluar jendela. Enggan melihat orang disebelahnya walau pengen banget.
"Vanya. Ni kunci kamar lo sama Salsa. Gue disebelah kamar lo sama Derry" Yohan menyerahkan kunci kamar Vanya.
Derry mah udah ilang. Udah masuk kamar.
"Oke gue masuk dulu"
Sampai dikamar, Vanya langsung mandi setelah itu Salsa yang mandi.
"Gue laper. Resto bawah yok" setelah Salsa keluar dari kamar mandi.
"Lah lo udah nggak bisu?"
"Siapa yang bisu?" Vanya bingung.
"Lo. Abisnya lo daritadi dimobil sampe ini tadi lo nggak ngomong apa-apa" Salsa sembari mengeringkan rambutnya.
"Yee gue ngomong kalik. Tadi waktu Yohan kasih gue kunci. Siapa suruh beser sampe sini"
"Bodo" Salsa.
"Yaudah kalo lo nggak mau. Gue tinggal lo"
"Turun aja dulu. Gue nyusul"
Vanya sedikit emosi sama Salsa padahal Vanya udah selesai pms tapi masih aja sensi. Emang bawaan mungkin.
Sesampainya diresto hotel, Vanya langsung mengambil makan dan tidak lupa memesan coklat panas. Vanya memilih duduk diluar sembari menikmati udara malam. Waktu Vanya lagi mencari spot yang bagus buat duduk, Vanya menemukan seseorang yang tidak asing dimata Vanya siapa lagi kalau bukan Derry. Walau begitu, Vanya memilih duduk ditempat lain karna pikirnya dia tidak ingin moodnya dirusak manusia kutub.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEDUAKALINYA [COMPLETE]
Short StoryCerita ini diangkat dari kisah nyata yang diambil dari sumbernya secara langsung. Banyak cerita yang sudah diperhalus. Jika ada kesamaan nama atau tempat, saya minta maaf.