VII

2.5K 104 0
                                    

"Vanyaaa" suara Yohan.

"Ngapain duduk disini? Duduk disana aja tu ada Derry. Biar rame" lanjut Yohan.

"Yatuhan belum juga Vanya naruh pantat. Ealah. Sabar Vanya sabarrr" yang pasti tidak terdengar siapapun.

"Iya" Vanya memindahkan nampan makannya disebrang Derry duduk.

Manusia kutub sama sekali tidak berkutik. 'Dia' masih aja mejamin mata, antara tidur atau nikmatin udara.

"Gue ambil makan dulu. Baik-baik lo" dijawab anggukan dari Vanya.

Vanya kembali fokus ke Derry yang sama sekali belum berkutik sejak kedatangan Vanya.

"Nggak usah ngliatin" suaranya buat Vanya terkejut.

"Siapa yang liat. Pede" Vanya sewot.

Dan tidak ada jawaban lagi. Vanya memilih makan ketimbang harus berdebat yang akhirnya bikin Vanya emosi.

Mereka berempat sudah berada dimeja yang sama dan dengan makanannya masing-masing. Lagi-lagi hanya Yohan dan Salsa yang mengeluarkan suara bersahut-sahutan dan hanya ditanggapi dingin oleh Derry namun ditanggapi senyum oleh Vanya.

"Han anterin gue keatas dong. Ambil handphone" Salsa.

Dengan sigapnya Yohan berdiri menemani Salsa.

"Ini pasti taktiknya Salsa. Gue tau. Bener-bener. Liat aja ntar"

"Gimana perkembangan acara?" Derry ngomong tapi Vanya malah bingung Derry ngomong sama siapa.

"Gue ngomong sama lo"

"Oh sama gue. Ya gitu. Udah delapan puluh persen lah"

"Ada kendala?"

"Ada tapi nggak banyak"

Percakapan kami emang seputar acara. Ya gimana tidak, dia ketua acara musim ini. Jadi sebagian besar diotaknya cuma acara itu.
Vanya mulai bosan dengan keadaan senyap, jadi Vanya memutuskan untuk jalan-jalan ketaman hotel. Tempatnya cukup luas, banyak bunga, dan banyak lampu tapi siapa sangka cuaca yang tadinya terang tiba-tiba menumpahkan air kebumi dan Vanya tidak siap untuk itu. Vanya mencari tempat berteduh tapi sayangnya tidak ada tempat berteduh selain dibawah pohon. Vanya suka hujan tapi tidak suka guntur sedangkan malam ini hujan sedang tidak bersahabat dengan Vanya. Guntur saling menyambar kesana kesini. Vanya hanya bisa menutup mata dan telinganya, berharap tidak lama lagi akan ada yang datang membantunya sampai kehotel.

KEDUAKALINYA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang