KEDUAKALINYA [COMPLETE]

XIX

Selama perjalanan, Vanya benar-benar gusar. Banyak yang Vanya takutkan.

"Fokus Vanya fokus"

Vanya turun dari mobil dengan anggunnya. Vanya menarik banyak pasang mata untuk melihatnya. Sangat anggun dan senyum yang manis.
Waktunya Vanya bersalaman dengan keluarga William. Vanya berhasil. Vanya tetap terlihat tenang dan anggun. Vanya melihat Derry, namun menyadari itu Derry langsung masuk kedalam rumah. Vanya tetap tenang walau hatinya tidak. Vanya melihat Yohan baru saja keluar dari rumah, Yohan dengan kemeja dan jas yang sangat pas dengan tubuhnya. Yohan berada dibelakang Tante Rere namun manik mata Yohan tidak lepas dari Vanya. Sekali waktu Vanya melepaskan kontak mata karena takut Tante Rere akan curiga. Pingin rasanya Vanya menemui Yohan tapi sepertinya tidak mungkin jadi ini yang bisa dilakukan Vanya untuk melepas rindunya dan untuk mempersiapkan rindu lebih banyak karena besok keluarga william akan terbang ke eropa. Itu yang Yohan info kan ke Vanya. Beberapa kali Yohan tersenyum melihat Vanya dan begitupun sebaliknya.
Beberapa kali Yohan keceplosan mengatakan bahwa dia sayang Vanya ditelepon dan itu membuat Vanya sadar bahwa rasa sayang Yohan masih untuknya. Vanya juga mulai belajar untuk menyukai Yohan tanpa memandang Yohan adalah sepupu Derry. Dan itu berhasil.

Yohan Gerald : jaga diri lo di Indo. Abis gue dari eropa kita ketemuan. Oke.

Vanya Putri : Oke. Saveflight

Yohan Gerald : lo cantik malem ini

Vanya Putri : gue tau itu

Terlihat Yohan tersenyum membacanya. Namun aktivitas chat kami terputus karena Tante Rere mulai curiga.
Yohan menghubungi setelah dua hari tidak ada kabar.

Yohan Gerald : Gue udah dieropa. Gue dibelanda. Besok gue ke paris

Vanya Putri : Jadi pengen keparis:(

Yohan Gerald : udah tidur sana. Udah malem banget di indo. Goodnight Vanya.

Vanya Putri : Gdnight too Yohan. Nice trip.

Yohan Gerald : love you