"Lo mau kemana? Ini bukan jalan kehotel" Vanya.
"Telaga"
"Emang dipuncak ada telaga?" Dijawab deheman dari manusia kutub.
Dan perjalanan yang cukup lama ternyata membuahkan hasil. Tempatnya sangat indah, air yang tenang, burung dan berkicauan. Telaga ini definisi kedamaian.
"Lo juga tau ini dari maps?"
"Nggak"
"Trus?"
"Pernah kesini"
Tidak banyak yang mereka lakukan hanya duduk dan memberi makan bebek-bebek. Mungkin karna senengnya, bebek-bebek itu mengepakkan sayap bersama jadilah Vanya dan Derry basah. Bukannya marah tapi malah mereka tertawa. Vanya sedikit terkejut melihat Derry tertawa tapi Vanya tidak ingin merusak suasana ini jadi Vanya melanjutkan aktifitasnya memberi makan bebek-bebek. Sekarang baju mereka sudah cukup basah dan embun sudah mulai turun.
"Balik?"
"Lo nyuruh atau nanya?" Kegembiraan masih tergambar diwajah Vanya dan Derry.
"Nanya"
"Yok"
Dimobil suhu mobil sudah dinaikkan tapi mereka tetap menggigil tapi disela itu mereka malah tertawa. Derry tiba-tiba memberhentikan mobilnya.
"Kenapa?"
"Bentar"
Derry mengambil sesuatu dari tempat duduk belakang.
"Pakek" Derry menyodorkan jaket.
Vanya menuruti perintah.
Sesampainya dihotel, Derry melihat Vanya masih tertidur. Vanya memang kelelahan. Karna tidak mau membangunkan Vanya jadi Derry mau tidak mau harus mengangkat tubuh mungil Vanya kekamarnya."Vanyaa" lagi-lagi Salsa berteriak.
"Brisik. Bukain pintu"
"Lo apain temen gue?"
"Tanya aja ketemen lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
KEDUAKALINYA [COMPLETE]
Short StoryCerita ini diangkat dari kisah nyata yang diambil dari sumbernya secara langsung. Banyak cerita yang sudah diperhalus. Jika ada kesamaan nama atau tempat, saya minta maaf.