XI

2.3K 95 0
                                    

Setelah itu Derry menghilang kedalam kamar. Sesampainya dikamar.

"Lo abis bawa kemana Vanya?" Yohan.

"Cuma jalan"

"Lo nggak lagi deketin Vanya kan?"

"Bukan urusan lo"

"Apasih yang lo fikirin Yohan. Derry nggak mungkin suka sama Vanya. Tenang tenang" Yohan dalam hati.

Pagi ini Yohan dan Salsa melihat pemandangan yang tidak biasa. Derry dan Vanya sedang tertawa menikmati buah dan cokelat panas. Memang Derry merasa lebih nyaman sejak kemaren pergi dengan Vanya jadi Derry lebih mudah tertawa kalau sama Vanya.

"Wuss seru banget. Nyeritain apa sih lo berdua?" Salsa.

"Nggak cuma cerita soal bebek di telaga kemaren" lagi-lagi Vanya tertawa.

"Emang ada yang lucu?" Yohan datar.

"Bebek-bebeknya emang lucu tau" Vanya.

Vanya masih saja bercerita soal bebek-bebek yang menurut Yohan tidak lucu. Pemandangan tidak mengenakkan lagi-lagi dilihat oleh Yohan. Salsa juga melihat. Secara bersamaan Derry dan Vanya mengambil potongan buah terakhir yang bikin tangan Vanya dipegang Derry.

Deg.

Vanya menarik tangannya setelah itu Derry juga menarik tangannya. Setelah itu mereka tertawa.

"Buat lo aja" Derry.

"Nggak. Buat lo aja" Vanya.

Lagi-lagi mereka tertawa. Berakhir potongan buah itu tidak ada yang memakan. Hanya ditinggal begitu saja.

Waktunya untuk pulang. Mereka kembali ke kamar mereka masing-masing untuk mengemasi barang-barang mereka.
Perjalanan dari puncak menuju kota tidak lagi sepi. Sekali waktu Vanya dan Derry ikutan nibrung pembicaraan Salsa dan Yohan. Suasana menjadi menyenangkan.

"Thankyou guys buat liburannya. Tiati dijalan"

"Derry" lanjut Vanya

"Paan?" Derry dengan sedikit senyum.

"Jangan lupa sama bebek" tawa Vanya dan Derry lagi-lagi pecah.

Sedangkan penghuni bangku belakang tidak tahu apa-apa soal bebek yang mereka tertawakan.

"Udah nya buat lo aja" belum berhenti ketawa.

"Udah tiati bawanya Der"

"Yoi. Gue duluan" dijawab senyum dari Venya.

Liburan yang menyenangkan.

KEDUAKALINYA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang