XXIII

2.1K 77 0
                                    

"Mami lo?"

"Iya"

Vanya merasa aneh dengan sikap Marion yang tiba-tiba menjemputnya. Bukannya tidak senang tapi hanya tidak biasanya.

"Hallo sayang"

"Mau kemana sih mi?"

Mami tidak menjawab. Mami fokus kejalan.

"Mungkin mami nggak denger" batin Vanya

Vanya benar-benar tidak tahu mau kemana mereka. Vanya hanya mengikuti kemanapun mami pergi asal Marion senang.

"Yohan. Lo dimana?" Vanya menghadap keluar jendela.

Marion tidak tahu harus mulai menjelaskan semua dari mana. Marion tahu Vanya baru saja moveon dari Derry. Dan Marion baru merasakan Vanya kembali bersemangat.

"Vanya" Vanya mengalihkan pandangannya ke Marion.

"Kenapa mi?" Vanya tersenyum.

"Mami diundang kerumah Tante Yola"

Deg.

Perasaan Vanya tidak nyaman mendengar nama itu. Tidak biasanya Tante Yola mengundang Marion ke rumahnya. Itu yang Vanya tahu.

"Kenapa?" Vanya sudah tidak fokus.

Sekarang yang ada difikiran Vanya hanya 'gimana keadaan Yohan?' 'Apa Yohan baik-baik aja?' 'Apa yang udah gue lakuin?' 'Apa salah gue?' 'Salah gue bagian mana?'

"Mi perasaanku kok nggak enak ya" Mami terlihat menegang.

KEDUAKALINYA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang