IV

3.1K 120 0
                                    

Pagi. Vanya dateng kesekolah seperti biasa. Ditemani mobil kesayangannya. Mobil Vanya terparkir sempurna diparkiran dan tidak lama setelah itu mobil Salsa dateng. Vanya dan Salsa tidak langsung masuk kesekolah tapi mereka duduk didepan mobil masing-masing. Banyak dari murid yang iri dengan mereka tapi itu tidak penting buat Vanya dan Salsa.

Vanya dan Salsa udah dikantin menikmati bakso dan ice tea.

"Gila lo. Jadi lo kemaren dianter beneran sama Derry" Salsa heboh.

"Tutup mulut lo. Malu tau lo teriak-teriak"

"Oke sorry. Abis gue kaget"

"Iye gue dianter pakek mobil Derry atas bujukan Yohan yang pasti"

"Yah nggak sia-sia lah ya gue ninggal lo. Yakan"

"Temen macem apa sih lo. Bayangin kalau Yohan nggak berhasil bujuk Derry. Gue bisa jadi es tau. Lagian mana ada taksi jam segitu coba" Vanya sewot.

"Ya maap. Tapi kan tujuan gue baik"

"Serah lu nyet" Vanya meninggalkan Salsa.

Pelajaran selesai. Vanya dan Salsa menuju mobil masing-masing tapi lagi-lagi mobil itu hampir menabraknya lagi. Tidak lama setelah itu, orang dibalik setir mobil itu keluar. Banyak sekali cewek-cewek sekolah Vanya yang mengagumi laki-laki didepan Vanya ini dan Vanya dengar itu semua.

"Ngapain lo kesini?" Vanya sedang tidak ingin berbasa-basi.

"Nemui Bu Lita. Minggirin mobil lo"

"Lo nggak bisa apa parkir ditempat lain. Noh masih ada tempat kosong" Vania lagi pms.

"Gue parkir disini" dan Derry sudah melesat masuk kedalam mobilnya.

"Orang gilaa lo" dan dijawab klakson dari Derry.

Tidak punya pilihan lain, Vanya melajukan mobilnya dengan ugal-ugalan. Mood Vanya benar-benar buruk hari ini dan ditambah bertemu dengan cowok es.

"Kenapa bisa lo suka sama cowok es yang dinginnya nglebihin suhu di kutub utara coba. Emang nggak ada cowok lain apa. Van bangun Van. Cowok nyebelin kayak gitu" Vanya uring-uringan dimobil.

Handphone Vanya berbunyi.

"Yohan"

KEDUAKALINYA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang