XXIV

2.7K 86 0
                                    

"Mi perasaanku kok nggak enak ya" Mami terlihat menegang.

"Berdoa aja nak semoga bukan kabar buruk" Vanya jawab anggukan.

Mobil Marion terparkir cantik dihalaman rumah Tante Yola. Biasanya mendengar nama Tante Yola begitu menyejukkan hati karena Tante Yola merupakan keluarga william tapi Tante Yola sangat dekat dengan Vanya.

"Vanya" Tante Yola.

"Masuk" lanjut Tante Yola.

Vanya hanya tersenyum terpaksa.

"Bentar ya. Tante masuk dulu"

Vanya denger ada keributan kecil didalem. Mungkin tante Yola dan om Gilang sedang mendiskusikan siapa yang akan menyampaikan kabar. Akhirnya mereka berdua duduk tepat didepanku.

"Vanya" Tante Yola.

"Kamu bisa vanya. Kamu bisa" Vanya mengangkat wajahnya.

"Sebelumnya maafin tante ya tapi tante emang harus sampein pesen ini" Vanya hanya mengangguk.

"Vanya. Om sama tante udah tau soal hubunganmu sama Yohan" mata Vanya memanas.

"Um. Bukannya kami sekeluarga nggak suka sama kamu. Kamu itu cantik, smart jadi nggak ada alesan buat kami nggak suka sama kamu" Vanya tersenyum kecut.

"Tapi keluarga kami tidak setuju dengan hubungan kalian. Sekali lagi bukan karena kami nggak suka sama kamu nak. Tante juga mohon sama kamu, jangan hubungin Yohan maupun Derry"

"YaTuhan nama itu lagi" kali ini air mata Vanya tidak bisa ditahan lagi.

"Hidup kamu masih panjang cantik. Masih banyak cowok lain diluar sana"

"Jutaan cowok diluar sana tapi gue sayang sama ponakan tante"

"Jangan sia-sia in hidup kamu cantik. Maafin tante ya sekali lagi. Tante sama om emang harus nyampein ini"

"Keduakalinya gue harus ngejauhin orang yang gue sayang. Kedua kalinya gue harus berhenti hubungin orang yang gue suka. Dan semua terjadi dikeluarga yang sama"n

KEDUAKALINYA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang