Part 7 - True Felling

314 39 14
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Dejavu
Part 07

♧♧♧♧

Chanyeol menatap tv LED didepannya, dimana berita tentang adanya mutan mulai menyebar. Pemerintah berjanji akan menyelidiki manusia di atas normal ini. Sejak menguaknya kabar mutan ini, semua mutan mengambil sikap untuk tidak muncul dulu ke permukaan.  Untuk sementara waktu.

Chanyeol melihat Seokjin yang masuk ke rumah dan lewat begitu saja ke dapur. Sementara mutan Light lain sudah pada tepar dilantai. "Seokjin, kau masih marah?" tanyanya pada si tuan rumah. Dorm Seokjin sudah lama dijadikan markas pertemuan Light.

"Kau pikir saja sendiri, kau berbohong,"

"Kalau kau diposisiku, apa kau akan katakan pada orang yang ingin membunuh adikmu tentang keberadaan adikmu?"

Karena tahu soal itulah Seokjin makin jengkel. Chanyeol nanya pula.

Chanyeol menghela napas. "Aku tahu, melindungi Kai dari kalian adalah kesalahan, tapi aku gak menyesalinya,"

"Cih," Seokjin natap kesal lalu membuat minum untuk dirinya sendiri dan kemudian duduk disamping Chanyeol. "Makasih," Chanyeol ambil gelas ditangan Seokjin. Sang sahabat hanya mencibir. Lelah menghadapi Chanyeol.

"Kita menghadapi masa tenang dulu sebelum memulai lagi, pemerintah sedang mencari Lay dan timnya. Aku ingin kau buat berita kematian mereka," ujar Chanyeol usai menyeruput susu cokelat buatan Seokjin.

"Bwo?"

"Kau bisa melakukannya kan, Seokjin," pinta Chanyeol, yang terdengar seperti merintah. Seokjin menghela napasnya. Mau tak mau Seokjin mematuhi karena Chanyeol dianggap Leader. Daripada ia lagi yang diminta gantikan posisi, yang terkadang idenya gak diterima timnya sendiri.

"Berapa mutan yang sudah terkumpul?"

"Bisa dihitung sampai jari kaki, sebagian lagi menolak untuk gabung, mereka ingin damai dan menikmati hidup seperti manusia murni."

"Aku pun juga berpikir begitu,"

Seokjin menatap teman disebelahnya itu. "Kau, menolak ingatanmu bangkit Chan?"

"Entahlah, akan lebih mudah merebutnya jika dia hanya sekedar teman," tutur Chanyeol menatap nanar. Seokjin tahu Chanyeol sedang membicarakan Key dan L.

"Kau gak mau bangkitin ingatan L? terkadang memang ada mutan yang ingatannya bangkit sendiri, seperti aku, Luhan dan Sora, tapi Soeun itu, aku sama sekali gak lihat tanda-tanda ingatannya bakal bangkit sendiri, sepertinya harus dipaksa,"

Chanyeol menatap tajam, dan Seokjin tidak akan bicara lagi soal idenya itu.

"Seokjin, aku keluar dulu," Chanyeol segera beranjak, tapi karena kecerobohannya ia malah menginjak kaki Luhan, yang langsung dikasih api kecil oleh Luhan yang setengah ngantuk.

"Menemui dia?" tanya Seokjin yang lihat Chanyeol memegangi kakinya yang kepanasan.

"Aniyo, berteman dengan nyamuk," Chanyeol memukul kening Luhan kencang lalu kabur dari kumpulan mutan yang udah pada tepar itu.

"Cih, kau selalu nyebelin kalau nge-jawab,"

♧♧♧♧

Kim Soeun mengetik pesan dalam chattingnya dengan Yujin apalagi Yujin kelihatan lebih luwes, tidak kaku lagi sejak mereka shopping. Yujin banyak membelikannya baju.

"Oh nuna udah di rumah," sapa Taehyung. "Nee, Oppa juga ada, kayaknya capek juga," jawab Soeun.

"Enak shoppingnya?"

DEJAVU [PCY ❤ KSE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang