Part 25 - 7 Capital Sins

288 42 28
                                    

Happy Reading Chingu 😁😁😁

Dejavu
Part 25

🎳🎳

Choi Minho membuka pintu dormnya lalu membanting ranselnya dengan perasaan kesal. "Oh, kau main ke sini?" tanya Siwan melihat sang teman yang masuk dengan mudah karena tahu password dormnya.

"Aku mau tidur disini,"

"Terserah sih, tapi kalau mau makan masak sendiri ya, aku gak buat apa-apa soalnya,"

"Araseo,"

Siwan yang pindah duduk di sofa sambil menonton reality show itu, menikmati ramen buatannya sendiri. Minho menatapi Siwan, yang cara makannya yang lambat itu membuatnya tidak selera untuk ikut menyicipi.

"Hyung,"

"Nee,"

"Kehidupan orang menikah itu seperti apa?"

"Kenapa kau menanyakannya?" Siwan tidak mengalihkan matanya dari tv.

"Hanya ingin tahu,"

"Kau kan punya ability Klervoyans, kau lihat sendiri aja kelakuan kakakmu itu, ngg, tapi kau tidak pakai itu untuk intipku mandi kan?"

Minho menatapnya dingin. "Araseo, cuman iseng," Siwan mengerti kalau Minho susah diajak bercanda, ia pun kembali menikmati ramennya, dengan gaya yang tetap sama. Lambat!

"Apa mereka bakal ke sini?" tanya Minho.

"Nee, tentu saja, ah, itu mereka," Siwan mendengar suara bel berbunyi. Ia kemudian melirik Minho. "Bwo?" tanya Minho tak mengerti. Tatapan Siwan sudah cukup jelas, ia menyuruh Minho buka pintu tapi Minho memakai abilitynya hingga Siwan sendiri yang pergi buka pintu tersebut.

Jackson Wang, Kang Daniel, Yoon Jisung dan Kim Dongjun, masuk ke dalam dorm Siwan tanpa rasa segan, seperti biasanya, lalu Daniel duduk dan mengambil ramen milik Siwan tadi.

"Makasih ya hyung," kata namja itu lalu menyerup mie panjang yang masuk ke mulutnya dengan sangat cepat. Siwan hanya menatap datar mahasiswa labil itu. Jackson yang menguap langsung berbaring di atas sofa dengan mengangkat kaki kanan diatas lutut kiri yang menekuk.

"Oi, sekarang kau sudah memutuskan untuk muncul melawan mereka, Minho-ssi?" Jackson bertanya sekaligus mengejek. Jackson jelas kesal karena persembunyiannya dari Lay selama ini membuatnya terasa direndahkan oleh pengkhianat Dark itu.

"Sudah berapa banyak ability Light yang kau serap, Jackson?" tanya Minho. 

"Banyak, dan kurasa, aku bisa membunuhmu sekarang," Jackson menyerang dengan ability-windnya, yang dibalas Minho dengan wind yang lebih besar hingga membuat semuanya berantakan. Siwan menghela napas usai menahan tv kesayangannya tadi.

"Aish, Jjincha, bahkan mau makan pun gak bisa tenang," omel Daniel yang rambutnya kini beratakan dan meratapi ramen dilantai. "Dan terima kasih sudah menghancurkan dormku, kalian berdua," gerutu Siwan. Dongjun dan Jisung yang juga merapikan rambutnya itu menatap Minho yang benar-benar sombong. Jauh lebih sombong dari Jackson, padahal mereka pikir kesombongan Jackson itu sudah maksimal luar biasa tapi ternyata masih kalah dengan kesombongan Lucifer.

"Kesal sekali kayaknya Jack," ejek Minho.

"Tentu saja, kau itu Dark terakhir yang tersadar tapi banyak merintah, menyuruhku menyerap ability dengan memakai jaket tudung dan masker, sialan! Padahal aku ingin tunjukkan wajah tampanku agar mereka ingat aku nightmare mereka," Jackson mendonggakan dagunya dengan penuh gaya. Maklum, aktor tak terkenal yang bahkan namanya tidak ada di wikipedi ini terbiasa angkuh. Kesombongan menjadi makanan kesehariannya.

DEJAVU [PCY ❤ KSE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang