Part 18 - Goodbye

205 34 22
                                    

Happy Reading Chingu 😁😁😁

Dejavu
Part 18

🎳🎳

"Kau bercanda?" tanya Yoongi sinis. Memperhatikan lebih jelas mimik wajah gadis didepannya. Ditolehkannya kepalanya ke kanan dan kiri. Apa perlu ia serang saja pacar Chanyeol ini biar berhenti mengerjainya' pikirnya. Serangan model apa yang dimau gadis itu, memakai ability atau dicium saja.

Yoongi terdiam sejenak. Aaarggggh kenapa pikirannya melantur sampai ingin menciumnya! Yoongi mulai tersiksa dengan view indah didepannya. Mulai dari kening, mata, hidung dan turun ke bibir. Akh, tapi bibir yang menggoda untuk diicip itu pasti sudah terlalu sering dihisap Chanyeol. Bekas Chanyeol? Ogah!!!

Oke! Jika dipikirannya bahwa area menggoda itu adalah area kekuasaan Chanyeol dan bekas Chanyeol juga, gak perlu lagi ia melantur.

"Oppa, kau gila ya?" Si gadis memperhatikan mimik Yoongi yang terus berubah.

"Kau yang gila!!" tunjuk Yoongi. "Gak usah bercanda lagi. Aku gak percaya!!"

Soeun yang ditatapnya kini memiringkan kepalanya. Terlihat datar. "Oppa memangnya aku peduli kau percaya aku apa nggak?" tanya gadis itu dengan tatapan sinis yang sama. Yoongi menatap masam gadis itu.

Fix. Itu Lucid. Soeun gak bakalan kurang ajar padanya!!

"Kenapa kau bisa muncul lagi?" suara Yoongi sekarang tak perlu berbisik lagi karena aula kantin besar kampus ini mulai sepi cuman ada dua atau tiga orang saja. "Bukankah Soeun katanya gak maksimal keluarin ability-nya? Akh, kau memaksanya," tunjuk Yoongi lagi.

"Aku bingung bagaimana Chanyeol Oppa bisa menyukainya, dia lemah, Oya, Oppa, aku lapar, belikan aku makanan,"

"Yak, kau pikir aku bakal memberikannya," omel Yoongi.

"Hmmm, siapa yang bisa kukerjai ya, apa kau yang pertama Oppa?"

"Coba saja," tantang Yoongi. Gadis itu hanya menatapnya datar. Yoongi tidak merasakan sakit dikepalanya. Tapi tiba-tiba seorang mahasiswa yang lewat dibelakangnya, malah menghajarnya.

Saking kuatnya, sudut bibirnya berdarah. Lucid telah mengendalikan mahasiswa yang kini tatapannya sayu, dan kosong. Ability Soeun yang dikagumi Yoongi ternyata memang berbahaya jika Lucid yang memakainya.

"Araseo," Yoongi mengeluarkan dompetnya. Ia terima pukulan keras itu sebagai balasan punya pikiran macam-macam pada pacar temannya. Mahasiswa yang tadi dikendalikan Lucid itu tersentak dan kemudian mengeluh sakit pada tangannya. "Eoh? Apa aku memukulmu tadi?" tanya mahasiswa itu iba melihat sudut bibir yang berdarah pada Yoongi.

"Bukan kau yang memukulku, pergilah," usir Yoongi. Mahasiswa yang kebingungan itu mengangguk dan pergi setelah minta maaf. Yoongi beranjak ke meja pemesanan. Saat mendapat telepon, ia segera mengambil hapenya. "Nee, Chan? Kau sudah kembali? Oh, Kau disini? Oke, kami di aula, tapi Chan, Soeun gak ada,"

"Bwo? Tadi kau bilang kami di aula," Chanyeol menghentikan langkah larinya.

"Iya, aku dan Lucid,"

Chanyeol segera lari mencari aula kantin dan setibanya disana, ia segera menarik Lucid keluar aula. Sementara Yoongi menghela napas lega. Pikiran gilanya dan dompetnya, aman sekarang!

"Chan, kenapa kau menarikku, sakit," Lucid kesal Chanyeol selalu kasar padanya.

"Gak usah pura-pura, kau bukan Soeun,"

Lucid cemberut, si Yoongi pasti sudah mengatakannya, dan Chanyeol membawanya ke luar kampus dan memojokkan gadis itu disebuah gang sepi.

"Mau apa lagi kau Lucid, tidak puas kau sudah menyulitkan Soeun hah!! Kau tahu situasi yang dihadapinya sekarang? Dia menjadi incaran, jeball Lucid, kalau kau masih peduli padanya, biarkan dia tenang. Bukankah kau sudah mengalah padanya, kenapa muncul lagi?"

DEJAVU [PCY ❤ KSE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang