Part 24 - Lucifer

288 41 24
                                    

Happy Reading Chingu 😁😁😁

Jangan lupa vote dan komen ya Chingu. (Banyak typo, jadi refresh ulang aja 😂)

Berhubung Dejavu ini mau tamat, jadi sedikit ringan dah beban dikepala Author. Paling terasa bebannya itu nulis Dejavu ini karena cerita dailylife dicampur fantasy walau gak sefantastis cerita2 fantasy lain sih 😢. Terus unsur romancenya juga dikit bangetlah dibandingkan Caught In LieLove Me Right dan Guardian Angel (yang semuanya Taesso pula 😂😂). Makanya lama juga uploud Dejavu ini Terkadang timbul perasaan pengen hentiin Dejavu tapi karena dukungan reader, lanjut terus dah. Thanks untuk dukungannya ya chingu 😉

Ya udahlah segitu aja unek-uneknya #diabaikan juga rapopo 😳

🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱

Dejavu
Part 24

🎳🎳

Baru pulang dari jadwal syuting yang padat, Kim Jongdae melihat adik iparnya sedang melakukan kegiatan memasak untuk makan malam. Dihampirinya si adik ipar cantiknya itu sambil menghirup bau masakan. Kalau dari harum wanginya, sudah ketebak bakalan enak seperti biasanya. Sora semakin lama semakin alih saja memasak.

"Wuaah, beruntung sekali tadi oppa gak makan bareng teman-teman, gak perlu keluar duit pula. Adik kesayanganku masak toh," rayu si ipar.

"Silahkan duduk Oppa,"

"Oh nee,"

Kai yang baru mengganti setelan jasnya dengan piyama segera mendatangi dapur dan duduk berhadap-hadapan dengan kakaknya. "Dia balas sapaanmu?" bisik Kai.

"Nee, wae?"

"Ani," Kai segera bersikap kalem dan melihat Sora yang menaruh Sundubu Jjigae dan Miyeok Guk di atas meja begitu juga dengan 2 mangkuk berisi nasi, lalu dua sendok dan dua gelas berisi air mineral. Sejak ia pulang kantor tadi, Sora sama sekali tidak menangapi apapun pertanyaannya. Candanya yang memang garing (tertular Chanyeol) tetap tidak memancing tawa istrinya.

Tidak seperti biasanya!

"Mari makan!!" seru Jongdae yang langsung menyicip kuah Sundubu Jjigae dengan sendok ditangannya. Mulutnya merapat usai menyicip, matanya melotot, tenggorokannya tercekat.

Kai juga memiliki ekspresi yang sama setelah menyicip masakan istrinya. "Wae Oppa?" tanya Sora yang bertanya dengan tatapan herannya. "Ani, tidak kenapa-kenapa, seperti biasa, masakanmu luar biasa," puji Jongdae sambil memamerkan senyum lebarnya.

"Benar yeobo, luar biasa," lanjut Kai sambil mengacungkan jempol. Sora mendelik tajam saat Kai memujinya lalu kemudian ia menatap lagi iparnya.

"Oppa besok aku boleh pinjam mobilmu? Aku ada perlu,"

"Kau mau kemana yeobo? biar kuantar," Kai menyela.

Sora mendengus kesal. "Oppa, boleh kan?"

"Nee, pakai saja," jawab Jongdae sambil memaksakan senyum. Sepertinya Kai lagi dicuekin istri.

"Aku tidur dulu oppa," Sora berdiri dari kursinya.

"Nee,"

Usai memastikan Sora naik ke lantai atas, Jongdae segera melepeh di wastafel, bergantian dengan Kai. "Astaga, garam semua," seru Jongdae usai menegak habis minuman dalam gelasnya. Kai menyuruh kakaknya itu untuk mengecilkan suaranya.

"Apa yang kau lakukan adik kurang ajar!" Jongdae memukul kepala Kai. "Aku sampai kena getahnya juga,"

Kai mengusapi kepalanya. "Memangnya apa yang kulakukan?"

DEJAVU [PCY ❤ KSE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang