"Maaf Nina. Tapi, bisakah kau setidaknya memanggilku 'kakak' seperti halnya Arina?"
"Tidak dan tidak akan pernah lagi!"
Ugh, ditolak mentah-mentahkah,.. nah apa boleh buat, dia hanyalah seorang tetangga bagi kita... Aku rindu di mana dia masih memanggilku 'kakak'..."Jadi, kenapa kau memanggilku ke sini? Aku kan bisa datang ke rumahmu seperti biasanya?"
"Nah, kau tahu,.. Arina sedang ingin ke sini..."
"Begitukah... Kalau begitu, apa boleh buat."
Hoho...instan ok kah.. Setelah salam jumpa tersebut, aku pun duduk di depan mereka.. Ugh, Arina, kau memilih duduk disamping dia daripada kakakmu sendiri?"Ini dia Arina, aku mendapatkan batagor yang sedang kau inginkan,.."
"Yay,.. Terimakasih kak.."
Nah, Its okay Arina.. Aku merasa baikan setelah melihat senyummu.."Yuk kita makan sama-sama kak Nina."
"Um, tidak terimakasih,.."
"Kau tahu, aku beli tiga porsi,.."
"Kalau begitu, terimakasih banyak."
"Sama-sama."
Yup, ini pemandangan yang indah...Kedamainan suasana, dan terkadang kau bisa merasakan hembusan udara yang lembut dari kulitmu. Dengan suara dari keceriaan anak-anak yang tidak jauh dari tempat kita duduk. Terkadang kau juga bisa melihat burung yang sedang berjalan di rerumputan, atau terkadang kau juga bisa melihat burung yang mulai terbang walaupun tidak terjadi apa-apa. Tempat ini tidak terlalu cerah, pohon-pohon besar yang ada di sekitar kita membuat sinar matahari tidak mengenai kita secara langsung. Jika aku pikir-pikir lagi, ini pohon memang lumayan besar, walaupun jarak antar pohon hampir mencapai 50 meter, daun dari pohon-pohon ini bisa menutupi satu sama lain. Ini tempat yang bagus untuk makan bersama...
"Aku merasakan adanya suasana piknik disini."
"Iya kak, aku tahu apa yang kau rasakan..."
Oh, kau setuju denganku?"Jadi kak,.. Bagaimana hari pertamamu SMA?"
"Apa kau mendapatkan teman?"
"Nah, biasa saja. Dan Nina, kenapa kau bertanya kepadaku seakan-akan aku tak akan mendapatkan teman?"
"Nah, aku hanya menebak."
"K-Kau,.."
Nah, kesampingkan masalah candaan.."Arina, kenapa kau ingin sekali ke sini?"
"Ahaha, Itu karena ada kedai es krim baru di sini, aku melihat beritanya di TV kemarin."
"Oooh, maksudmu kedai itu..?"
"Yup, 100 poin buat kak Nina."
Dan yup pastinya, alasan yang simpel,.."Jadi, kenapa kau tidak ke sana untuk membeli es krimnya?
"Perutku sudah penuh saat ini kak."
"Ahaha, harusnya kau bilang ke kita sebelumnya, jadi aku bisa membantumu memakan batagor tadi..."
"Nah, kita hanya perlu bersantai di sini agak lamaan dikit kalau begitu."
"Aku juga tak apa, aku tidak ada agenda saat ini."
Kau tak punya agenda? Nah, kalau pun kau punya, yang kau lakukan hanyalah meyentuh tablet-mu sendiri kan. Dan pastinya Nino-lah yang mengerjakan sebagian besar agendamu...Beberapa menit setelah kita selesai makan, Arina mulai bermain-main dengan kupu-kupu yang berada tidak jauh dari tempat kita makan.. Ooh, dia mulai berlari-lari dan melompat ke sana-sini. Entah kenapa rasanya nyaman melihat apa yang dia lakukan saat ini...
"Arina! Kau boleh bermain-main.. Tapi jangan terlalu jauh dari kita ya!"
"Roger 86!"
Hah, Roger 86? Apaan itu maksudnya? Apa dia mendengarkan istilah tersebut dari TV? Anak-anak memang mudah terpengaruh oleh sesuatu,.. Itu membuat diriku sedikit khawatir dengan dirinya..."Aku tak tahu apa yang sedang kau pikirkan saat ini tapi,.. Jangan melakukan hal yang overprotective..."
"Eh, apa aku mengatakan sesuatu yang aneh barusan? Aku hanya mengatakan sesuatu yang melarangnya main jauh-jauh kan?"
"Begitukah? Baguslah kalau begitu..."
"Kenapa kau mengatakan hal tadi pada ku?"
"Nah, hanya sekedar tebakan dari ekspresi muka mu."
"Tolong jangan mencoba membaca ekspresi wajah seseorang dan mengatakan ke orang tersebut secara langsung."
Serius jangan lakukan itu. Kau akan mempunyai banyak masalah ke depannya jika kau terus melakukan itu..."Ngomong-ngomong Nina, apa yang kau sedang lakukan dengan tablet-mu saat kau menunggu kita tadi?"
"Ah, ini?... Aku hanya membaca berita tentang apa yang terjadi tadi malam..."
"Tadi malam?"
Hm,.. tadi malam kah.. memang terjadi sesuatu apa tadi malam?"Berita tentang A.J"
"Oooh, sekarang aku ingat... Arina tadi malam melihat sebuah berita pengejaran di Lemon TV... Apa dia akhirnya tertangkap tadi malam?"
"Enggak, dia berhasil menghilang seperti biasanya."
"Seperti yang diharapkan dari seorang A.J, bagaimana dia bisa melarikan diri dari kejaran polisi sebanyak itu..."
"Iya, dan dia benar-benar punya nyali untuk melakukan hal tersebut di kota ini."
"Mungkinkah dia salah satu yang orang-orang sebut mage?"
Yeah, Aku berpikir dia memang pemberani, tapi.. Pelarian dari pengejaran polisi yang setingkat itu adalah hal yang mudah jika dia seorang mage."Nah aku tidak berpikir begitu."
"Hmm? Kenapa?"
"Di berbagai rekaman video, tidak ada satupun yang bisa kita panggil sebagai magic circle. Atau mungkin dia bisa menggunakan magic tanpa harus menggunakan magic circle.. Kita tidak serba tahu tentang mage, dan mage hanyalah eksistensi legenda bagi kebanyakan orang yang hidup sekarang ini."
"Tunggu dulu, jika dia bukanlah mage maka..."
"Dia hanyalah manusia normal, mungkin..."
Manusia normal kah, itu berarti..."Itu berarti, dia lebih ke seorang idiot pemberani."
"Ahaha, kau benar... Dengan jas putih yang dipakainya dan topi yang biasanya hanya digunakan oleh seorang magician, sendari menggunakan jubah merah di punggungnya."
"Iya, bisa dikatakan bahwa dia total idiot. Dan dia melaksanakan aksinya juga hanya pada saat malam hari..."
"Apa coba gunanya dia beraksi pada malam hari jika dia menggunakan pakaian yang mencolok seperti itu."
Tapi seriusan, kenapa dia memilih menggunakan pakaian yang seperti itu... Aku benar-benar tidak faham tujuannya...Hm, Aku mendengar suara seseorang yang berlari di belakangku dan suaranya semakin mendekat pada setiap langkahnya... Dan saat ku lihat ke belakang, aku melihat Arina berlari menuju ke arah ku sembari membawa sesuatu di tangannya. Tunggu, kau lari-lari lagi? Tempat ini mempunyai rumput yang tebal sebagai alas, menurutku itu tidak akan menyakitkan kalau pun kau jatuh jadi, aku pikir tak masalah untukmu berlarian di sini...
"Kak,.. Lihatlah kupu-kupu ini... Dia punya sayap yang cantik kan,.. ahahaha."
"Oooh, kau benar. Kupu-kupu ini mempunyai motif cantik di sayapnya..."
"Kau benar Arina tapi... bisakah kau untuk tidak menangkap mereka?"
"Eeeh,.. Kenapa? Bukankah sayapnya cantik?"
"Iya sayapnya memang cantik tapi, bisa kah kau melihat kupu-kupu yang kau tangkap?... Dia seperti sedang ingin menjerit kesakitan kan?"
"Um, iya. Tapi aku akan melepaskannya lagi dan dia akan terbang lagi bersama teman-temannya..."
"Nah Arina kau tahu, saat kau melepaskannya dia akan bicara ke teman-temannya bahwa kau adalah anak yang nakal... Dan mereka tidak akan mendekatimu lagi..."
"Ehhh, lalu apa yang harus aku lakukan kak?"
"Pertama-tama, bisakah kau melepaskannya? Dan jangan menangkap mereka lagi. Aku pikir mereka akan memaafkanmu jika kau tidak menangkap mereka lagi."
"Benar kah?"
"Yup. Aku yakin akan hal itu."
"Terimakasih kak."
Dan dia mengatakan itu sambil tersenyum kepadaku...
KAMU SEDANG MEMBACA
GETAR-GETAR GAK GUNA
HumorRekor tertinggi: Rank 3 - Humor [21 April 2018] Satu tahun lalu di kota Atlantaris, terjadi sebuah fenomena. Sebagian berkata itu adalah fenomena magis, sebagian berkata bahwa itu adalah fenomena distorsi ruang, sebagian berkata bahwa dikarenakan pe...