Bab 013 - Sang Kucing Penjaga I

27 12 51
                                    

Yup, Jika kuingat kembali bukankah aksiku tadi memang benar-benar menakjubkan?

Saat ini aku dan Naila sedang berjalan menuju halte bus. Semenjak dua preman malam tadi muncul hingga sekarang, wajah Naila masih dalam keadaan pucat.

"Perlukah aku antar kau sampai ke rumahnmu?"
"?? Tidak usah! Bukankah rute bus kita juga berbeda dari sini!?"
Hm,.. Sepertinya efek dari kejadian tadi sungguhlah besar baginya, ini membuatku sedikit agak khawatir tapi,.. Jika itu pilihannya ya apa boleh buat.

Setelahnya sampai di halte, kita bisa melihat bus dengan rute tujuanku sudah siap untuk berangkat. Wow,.. Benar-benar bad timing.

Akupun mencoba untuk memberikan tawaran kepada Naila sekali lagi, walaupun aku sudah tahu bahwa dia akan tetap menolak tawaran dariku.

"Naila, bus rute milikku sudah ada,.. kamu yakin tidak perlu aku antar?"
"Ah, iya,.. Kamu pulang aja dahulu."
"Okelah,. Sampai jumpa besok pagi ya."
Setelahnya aku melambaikan tangan dengan singkat, akupun melangkahkan kakiku untuk memasuki bus trans.

Setelah aku masuk ke dalam bus trans, aku melihat hanya ada beberapa orang di kursi penumpang.

Nah, tentu saja, kau pikir sekarang ini jam berapa? Malahan aku heran, kenapa masih ada anak SMA yang berkluyuran semalam ini dengan masih menggunakan seragam sekolah miliknya.

Banyak kursi yang kosong di barisan depan maupun belakang. Akhirnya tanpa pikir panjang, akupun memilih untuk duduk di kursi bagian belakang.

Pasti tidak hanya aku kan yang memilih duduk di kursi belakang sebagai best choice?

Haah,.. Entah mengapa hari ini rasanya sungguh sangat membuat badanku lemas.. Inikah yang dinamakan kehidupan SMA? Memang sih aku pernah mendengar bahwa kehidupan anak SMA sangatlah dipenuhi dengan petualangan. Tapi aku tidak pernah berpikir bahwa petualang seperti inilah yang mereka maksudkan.

Ku buka smartphone milikku dan tidak lupa juga aku untuk mengeluarkan earplug kesayanganku dari tas.

Tancap ke smartphone, sudah.

Pasang ke telinga, sudah.

Buka aplikasi pemutar musik, juga sudah.

Akhirnya aku kutekan tombol play di aplikasi musik milikku.

Aaaahhh, damainya,...

Semua masalah yang seharian ini aku alami seperti tidak pernah terjadi. Seriusan, hari ini benar-benar melelahkan. Apakah besok aku juga akan mengalami hari semacam ini lagi ya?

Nah, kuharap tidak,...

Setelahnya bus melaju selama lima menit, akhirnya bus trans yang aku tumpangi ini sampai juga di halte bus tujuanku. Akupun turun dari bus,...

Kumulai langkah kakiku untuk pulang ke rumah,..

Aaah, seriusan aku sudah mengantuk,...

Sesampainya di depan pintu ruang tamu rumah milik kedua orangtuaku. Aku menemukan pintu rumahku dalam keadaan terkunci.

Hm,... mungkinkah ibu sudah tidur?

Haaah, kurasa aku tidak lupa untuk membawa kunci cadangan sih. Kumasukkan tanganku kedalam tasku untuk mencari dimana kunci cadangan itu berada,.. Ohh, ketemu juga akhirnya!! Setelah kukeluarkan kunci cadangannya, akupun dengan segera membuka pintu rumahku.

Hm,.. Apa yang kau harapkan? Tentusaja semua lampu di dalam rumah sudah mati.

Sesampainya di ruang keluarga, aku menemukan sebuah memo kecil di atas meja depan tv.

GETAR-GETAR GAK GUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang