Bab 017 - Pagi yang Kacau I

34 10 57
                                    

"Kakak!! Bangun Kak!!"

"Ughh!!? A-Arina...!?"

Rasa sakit di perutku pun muncul selaras dengan munculnya suara 'Kakak!! Bangun Kak!!'.

Iya, tepat di pagi ini-, maksudku saat ini, Aku dibangunkan oleh Arina, dengan tinjuan manisnya yang tepat mendarat di perutku,..

Arina membangunkanku,... Itu berarti,... hanya ada satu kemungkinan yang terlintas di kepalaku,..

Kuarahkan pandangan kedua mataku ke jam dinding kamarku, dan benar saja, dengan tatapan horor pun aku bergumam,...

Jam setengah tujuh? Oh wow!!

Sekejap saja kuangkat badan Arina yang masih menindihi perutku sembari masih memakai baju tidurnya, dan ku letakkan dia di samping tempat tidurku,..

"Oooh, terima kasih Arina udah membangunkan kakak."

Seriusan terimakasih Arina,.. Tidak akan lucu jika aku terlambat masuk sekolah di hari kedua ku,.. Mungkinkah aku terlalu lelah karena aktivitas kemarin?

Nah, tidak mungkin,... Kalau karena tadi malam begadang main game iya,.. Ahahaha.

Oh iya, ini bukan waktunya untuk memikirkan hal yang semacam itu!!

Dengan secepat mungkin aku pergi ke kamar mandi,..

Hm,..? Bukankah tadi malam Arina tidur di rumah Nina?

Perasaan juga tadi malam semua pintu rumah sudah aku kunci,.. Bagaimana bisa Arina masuk Rumah?

Hm,.. Setalah selesai siap-siap aku mungkin harus menanyainya... Tidak lucukan jika ternyata rumah ini mempunyai jalan rahasia yang bahkan aku tidak tahu,.. Ahahaha

Setelahnya aku keluar dari kamar mandi,..

Hei kak,.. bekalmu udah aku taruh di meja ya,..

"Hmm?"

"Dibuatkan ibunya Nina tadi,.."

"Ohh,.. Okay,.. Sepertinya aku harus mengucapkan terima kasih ke dia nanti setelah pulang,.. Oh iya Arina, kamu tadi masuk rumah lewat mana? Perasaan tadi malam kakak sudah mengunci pintu belakang dan depan deh,.."

"Ahaha, dari pintu belakang kak,.. Kemarin Ibu memberi Arina kunci."

Bersama dengan senyuman manisnya, dia menunjukkan kunci duplikat pintu belakang yang diberikan oleh ibu kepadanya.

"Ah,.. Ya udah kalau begitu,.. Jaga baik-baik ya,.."

"Iya kak,.."

Dia menjawab singkat sembari masih memasang senyum manisnya itu.

Setelahnya semua persiapan selesai, aku pun menuju ke pintu depan. Tentu saja bekal buatan ibunya Nina sudah aku masukkan ke dalam tas.

Sesaat tanganku menggenggam gagang pintu, aku merasa ada hal yang ganjil,.. Kualihkan kepalaku kebelakang, di sana aku bisa melihat Arina masih melambaikan tangan dengan suasana kantuk di matanya.

Ya, tepat sekali. Arina saat ini masih memakai pakaian tidur miliknya, sembari memasang mata kantuk alias belum mandi.

"Arina, Kau tidak sekolah?"

"Hmm? Aah,.. Tadi pagi aku dapet e-mail resmi dari sekolah, kata Nina isinya adalah sekolah hari ini libur,.."

"Ahh,..!"

'Besok, kemungkinan pada jam 11 siang, distorsi ruang akan terjadi di sekolah itu.' Tepat saat ini, entah mengapa aku baru ingat tentang percakapanku dengan Chole tadi malam.

GETAR-GETAR GAK GUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang