Mereka mungkin menyapa dan kubalas menyapa,
Tak kau tak usah khawatir tentang yang mereka katakan,
Karena mereka tak sebanding denganmu, kasih ....{Bruno Mars, Nothin on You}
¤¤¤
Semenjak kejadian Umaira yang mempermalukan Vania di depan semua teman sekelasnya, Vania jadi semakin malas untuk berada di dalam kelas ketika sedang kegiatan belajar mengajar atau sekedar jam kosong ketika menunggu guru yang jadwal mengajar datang sedikit terlambat.
Gadis itu akan lebih cepat melangkahkan kakinya untuk meninggalkan ruangan kelas ketika jam istirahat atau pun jam pulang sekolah. Dia merasa bahwa teman sekelasnya semakin tak menyukai keberadaannya saat ini, daripada nanti dia akan mendapatkan masalah baru lebih baik gadis itu tetap menghindar seperti biasa.
Keadaan di dalam kelas Vania tidak berubah sepenuhnya, hanya saja ada sedikit suasana yang berbeda ketika Pak Ade sang guru fisika mengajar di mana biasanya Franky akan membawa kursinya ke tempat Vania tapi kali ini tidak, sudah beberapa hari setelah mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan, saat itu juga mereka berhenti saling peduli satu sama lain.
Beberapa hari yang lalu Vania sedang fokus untuk menyelesaikan hasil prakaryanya yang telah jadi, beberapa bahan sudah tertempel dan siap untuk dikumpulkan berkat bantuan sahabatnya, Sita. Hasil rumah-rumahan kecil yang terbuat dari sedotan itu memang tak sebagus yang Vania kumpulkan pertama kali, tapi setidaknya hasil prakarya yang saat ini adalah asli buatannya.
Vania dan Sita kini semakin sering menghabiskan waktu bersama semenjak Vania dan Franky tak ada hubungan special lagi. Mereka sering teleponan dan juga jalan bersama di sekolah tanpa harus ada Franky yang nantinya akan mengganggu waktu mereka berdua.
Sebenarnya Vania atau pun Franky mereka tak pernah berniat untuk saling bermusuhan, tapi karena sebuah kegengsian akhirnya mereka memutuskan untuk saling menghindar satu sama lain. Keadaan ini adalah keadaan yang Vania inginkan sebenarnya dan gadis itu juga yang memulainya, saat ini ... dia hanya perlu menjalankan dan meyakinkan bahwa dia dan Franky pasti bisa melakukannya.
"Udah siap buat dikumpulin hasilnya?" Seorang gadis dengan beberapa buku di tangannya langsung duduk di samping Vania ketika melihat gadis itu terduduk di atas kursi panjang tepat di depan ruang guru.
Vania menghembuskan napas kecilnya dengan seulas senyuman menghias di bibirnya. "Gue siap," jawab Vania sembari memperhatikan rumah-rumahan sederhana yang berada di pangkuannya saat ini.
"Good luck ya, gue yakin lo pasti bisa." Sita menepuk pundak kiri Vania sampai gadis itu menolehkan pandangannya pada Sita dan tersenyum semanis yang dia bisa.
Sita akan selalu memberikan dukungannya pada Vania apapun yang terjadi. Persahabatan yang mereka jalin selama kurang lebih dua tahun terakhir akan menjadi sebuah sejarah terindah dalam kehidupan mereka. Kenal, dekat, lalu saling mengenali karakter satu sama lain bukan hal yang mudah untuk menciptakan sebuah hubungan persahaatan yang sangat terikat seperti yang mereka punya saat ini.
Tak jarang saling menasehati satu sama lain, berkata jujur dengan apa yang ingin mereka katakan, dan selalu mendukung apapun yang akan dilakukan satu sama lain selama itu adalah hal yang baik untuk dilakukan.
Selama Vania menjalankan hubungan dengan Franky apa Sita pernah melarang? Jawabannya adalah tidak, tapi gadis itu selalu menganjurkan Vania untuk menjauhi pria itu meskipun pada ujungnya Vania tak mendengar ucapan Sita tapi mereka masih menjadi sahabat baik sampai sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari Sempurna (Completed) ✓
Novela Juvenil[PART MASIH LENGKAP] ~~SEGERA PRIVATE SECARA ACAK~~ Terbitnya sang matahari membuat semua sadar bahwa hari baru akan segera dimulai. Saat itu semua insan ingin lari dari kenyataan, tapi selalu gagal dan tak terkalahkan karena pagi akan segera usai...