****
"Jika kehadiranku mengganggu, katakanlah. Maka aku akan pergi. "****
"Heh! siapa yang nyuruh lo makan sama kita disini. Makan didapur sono lo"ucap Vino, kakak laki-lakiku.Aku yang hampir duduk dibangku makan langsung berdiri lagi, dan ingin membawa makanan untukku makan didapur.
Saatku ingin mengambil makanan,tanganku ditepis oleh ibuku.
"Mau ngapain kamu?! Kamu makan nanti setelah kami makan!"ucap Ibuku.
Aku hanya mengangguk lalu berjalan kedapur dengan pelupuk mataku yang kupastikan sebentar lagi akan turun air mata.
Dan benar saja aku langsung menangis saat berada didapur.
Sangat menyakitkan melihat mereka tertawa lepas tanpaku.
Aku tak tahu apa salahku.
Yang pasti aku juga ingin mempunyai keluarga yang mencintai dan melindungiku tulus.
Aku ingin,sangat.
Namun apa yang harus kuperbuat sekarang?
Entah apa hal yang membuat mereka benci kepadaku.
Yang ku tahu, mereka tidak mengingkan keberadaanku.
****
Aku jalan dikoridor menuju kelasku. Namun saat dijalan aku menyadari bahwa semua orang menatap kearahku aneh.Sampai didepan mading sekolahku, aku menemukan banyak sekali siswa yang sedang melihat mading.
Karena penasaran aku akhirnya menerobos siswa-siswa itu lalu melihat berita yang ada dimading.
>Kebangsaan News.<
Seorang siswi yang bernama Adelia Zahra dikabarkan seorang anak pungut yang tidak diperdulikan oleh keluarganya sendiri.Menurut teman-temannya pun ia selalu terlihat aneh. Apakah itu alasan dia tidak diperdulikan oleh keluarganya?
Bahkan kabarnya ia malah tidak dianggap oleh keluarganya sendiri. Dan bahkan disekolahpun tidak mempunyai teman.
Dan ia baru saja diputuskan oleh Echal most wanted Kebangsaan.
Apakah ia memiliki gangguan psikis?Atau memang ia hanya pendiam.
Bagaimana kabarnya ia sekarang? Apakah ia baik-baik saja atau malah sebaliknya.
Tetap stay diberita ini kawan. Berita selanjutnya akan diberitakan minggu depan.
Sumber,Tessa Clasrissa.
Aku membaca kalimat itu satu persatu. Darimana berita bohong ini disebarkan.
Bagaimana Tessa bisa beranggapan bahwa dirinya hanya anak pungut?
Bagaimana dirinya difitnah mempunyai gangguan jiwa.
"aku benci pengkhianat!"
"aku benci pengkhianatan!"
Batinku terus saja berucap seperti itu.
Aku menutup telingaku dan mataku.
Suara yang mengkomentariku,yang mencemoohku, yang mengasihaniku.
Kepalaku sakit.
Aku berusaha menahan tubuhku yang hampir ingin terjatuh.
Sampai akhirnya tubuhku tidak kuat menopang, aku terjatuh.
Namun aku tidak merasakan sakit apapun.
Aku membuka mataku.
Mata itu.
"Ken..zo? "lirihku.
Ia hanya memberiku senyuman tipis lalu menatap sekitarku dengan tatapan elangnya.
Ia membantuku berdiri lalu membaca artikel yang ada dimading.
Kulihat rahangnya mengeras dan tatapan matanya berubah menjadi lebih tajam dari sebelumnya.
Tangan kirinya menggenggam tanganku erat.
Sedangkan tangan kanannya meraih artikel itu lalu langsung meremasnya dan membuang ketempat sampah.
"Bubar."ucapnya datar.
Mendengar kata itu semua siswa disitu sontak langsung pergi melarikan diri dari situ.
"Baik"ucapnya.
Aku mengeryitkan dahi.
"Hah? "
"Lo baik "ucapnya lagi.
Aku mendecak kesal.
"Lo nanya apa bikin pernyataan sih. Bingung gue, ngomong yang panjang ngapa"gerutuku.
"r u fine? "tanyanya.
Aku mendengus.
"Iye baek"ucapku.
Setelah mendengar itu,ia langsung pergi dari hadapanku.
Aku hanya menatapnya dengan tatapan bingung.
"kenapa deh tuh anak"batinku
"auah bodoamat. "
****
Kenzo berjalan terus kearah gudang sekolah.Tempat itu sudah tidak dipakai.
Dan akhirnya Kenzo membuat markas disitu untuknya menjernihkan pikiran.
Ia memasukan password lalu membuka ruangan itu.
Ia langsung duduk disofa dan memejamkan matanya.
"Adelia Zahra. "
"Adelia Zahra. "
"Adelia Zahra."
Nama itu seperti mantra baginya.
Ia terus mengulang-ulang nama itu difikirannya.
Sampai akhirnya ia membuka matanya setelah berperang dengan hatinya.
"she's mine. "
****
Fsdini
Kamis, 15 Februari 2018
Jakarta, Indonesia
Vote,comment,and share ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me!
Teen FictionPLEASE, DON'T COPY MY STORY! **** Bagaimana rasanya tidak dianggap oleh keluargamu sendiri? Bagaimana rasanya dikhianati oleh pacar dan sahabatmu sendiri? Bagaimana rasanya dikucilkan dan tidak diperdulikan? Bagaimana rasanya menjadi yang selalu...