Vote sm komen ngapa diem-diem bae 😝❤
Mohon maaf lahir batin semuanya ❤
****
"Tinggalkan apa yang membuatmu terbeban dari masa lalu. Karena masa lalu tidak perlu kau kenang, hanya cukup kau jadikan pelajaran. "-fd****
Kenzo berjalan kesana-kemari sedari tadi dengan gelisah.
Bagaimana tidak. Gadisnya sedang sekarat didalam.
Ia mengepal tangannya dengan keras,tatapan matanya menajam.
Flashback on.
"shit! "
Kenzo langsung berlari kearah ranjang lalu merengkuh Adel yang sudah tak sadarkan diri.
"Adel!!"panggil Kenzo sambil menepuk pipinya.
"Adell!!! "
Masih tidak ada jawaban ataupun pergerakan, Kenzo mengambil salah satu lengan Adel lalu memeriksa nadinya.
Berdenyut sangat pelan.
"fuck!"umpatnya.
Tanpa berbasa-basi lagi, ia kemudian menggendong Adel lalu berlari kearah mobil.
Ia juga tak menghiraukan Vino yang baru keluar kamarnya, dan bertanya.
Ia tak peduli.
Yang terpenting gadisnya selamat.
Flashback off.
Kenzo akhirnya duduk dengan gelisah, ia masih memikirkan mengapa Adel nekat berbuat seperti itu.
Ia kemudian mengambil ponselnya dan menghubungi Tama.
"Tam, kerumah sakit xxx sekarang."ucapku tanpa basa-basi.
"Woi, lo kenapa? Lo kecela---"
Tanpa menunggu balasan Tama, ia langsung mematikan ponselnya lalu menaruh disakunya.
Ia masih menunggu dokter yang keluar dari ruangan Adel.
Tak berselang lama, Tama datang dengan tergopoh-gopoh.
"Woi, lu ngapa disini? Lu gak sakit? "tanya Tama masih dengan nafas putus-putus karena lelah.
Aku menatapnya tajam.
"Gue kerumah Adel, dan nemuin dia lagi self-harm. "ucapku dengan nada datar.
Tama terlihat terkejut, sama seperti reaksiku pertama kali.
Aku menghela nafas kasar lalu menatap Tama.
Seolah tahu aku akan membicarakan hal, Tama langsung duduk disebelahku sambil mengangguk singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me!
Teen FictionPLEASE, DON'T COPY MY STORY! **** Bagaimana rasanya tidak dianggap oleh keluargamu sendiri? Bagaimana rasanya dikhianati oleh pacar dan sahabatmu sendiri? Bagaimana rasanya dikucilkan dan tidak diperdulikan? Bagaimana rasanya menjadi yang selalu...