hehe sekali-kali aku double update gapapa kan ya hihi:)
enjoy it!
****"Masa lalu adalah pelajaran yang terpenting dalam hidup. Dan semua orang punya masa lalu yang tidak seharusnya diikut campuri oleh orang lain."-Adel.
****
"Tunggu lia,kamu mau kemana?"kejar lelaki itu.
Aku tidak peduli,aku hanya ingin menenangkan diriku.
"Hey!"serunya,lalu berhasil menahan tanganku.
Aku beralih menatapnya,"Apa lagi sih?"tanyaku muak.
"Kamu kenapa?"tanya lelaki itu.
Aku menarik nafas berat,"Udah zio. Lagipula kita udah selesai kan."ucapku.
"Lagipula itu hanya bualan anak kecil,dulu."lanjutku.
Zio menatapku tidak suka,"Apa sih yang kamu omongin. Aku gasuka,Lia."ucapnya sambil mengelus pelan tanganku.
Aku menghempaskan tangannya dari tanganku.
Aku menatapnya tajam.
"Panggil aku Adel,bukan Lia."ucapku tegas.
"Adel."ulangku menegaskan.
Zio menatap gadis didepannya, yang mengisi relung hatinya untuk beberapa tahun itu.
"Lia..."panggil Zio lembut sambil mencoba meraih tanganku lagi.
"Sweety" panggil suara serak itu.
Aku menoleh,dan mendapati Kenzo dengan tatapan menyelidik dan menatap Zio tajam.
Kenzo berjalan kearahku lalu merangkulku posesif,seolah menunjukan kepemilikannya.
Sudah sangat jelas,Zio langsung menatap tidak suka.
"Siapa ini,Lia?"tanya Zio kepadaku.
Aku mendecak sebal,"Udah aku bilangkan,panggil aku Adel."
Zio menatapku sambil tersenyum miring."Gamau."tolaknya.
Kenzo memperhatikan kekasihnya dengan lelaki didepannya ini.
"Apa lagi yang kamu sembunyikan dari aku,sweety"batin Kenzo.
Kenzo makin mempererat rangkulannya,"Siapa ini,sweety?"tanya Kenzo dengan nada lembut ke Adel,namun tetap dengan tatapan tajam ke Zio.
"Temen kecil aku,dulu."jawabku.
Kenzo mengangguk mengerti lalu meneliti lelaki yang ada didepannya. Dan ia mempunyai firasat tidak enak terhadap lelaki itu.
Mungkin mulai sekarang ia harus menjadi extra menjaga Adel-nya.
"Masih ada keperluan gak sama cewe gue? Kalo gak ada,gue mo cabut sama Adel."tanyaku dengan nada datar.
Zio menatap Kenzo lalu mengulurkan tangannya,"Kita belom kenalan.Gue Zio. Fabrizio Marcopolo."
Kenzo menerima uluran tangan itu,"Panggil aja Kenzo."ucapnya singkat lalu langsung melepas jabatan tangan itu.
Zio mengangguk paham,lalu beralih menatapku lagi."Nanti aja kita ngobrol lagi."ucap Zio.
"See you,Lia."
Zio lalu pergi dari pandanganku,dan aku sudah sangat yakin lelaki yang masih ada bersamaku sekarang,sedang menatapku dengan tatapan curiga dan meminta penjelasan.
"Iya aku jelasin nanti."ucapku final.
"Good girl."
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me!
JugendliteraturPLEASE, DON'T COPY MY STORY! **** Bagaimana rasanya tidak dianggap oleh keluargamu sendiri? Bagaimana rasanya dikhianati oleh pacar dan sahabatmu sendiri? Bagaimana rasanya dikucilkan dan tidak diperdulikan? Bagaimana rasanya menjadi yang selalu...