Warning!!! Mengandung kata-kata yang tidak pantas ditiru!
****
"Mencintai seseorang bukanlah hal mudah. Memperlajari dan membiasakan diri dengan sikapnya adalah suatu hal sulit."****
Mentari pagi menyinari tubuhku dengan senangnya.
Membuatku langsung terbangun dan menggeliat kecil.
"Aku harap tidak seperti hari-hari kemarin."gumamku.
Aku jalan menuruni tangga dan melihat semua keluargaku sudah dipastikan belum ada yang terbangun.
Seperti biasa,aku memasak.
Membersihkan rumah.
Mencuci pakaian.
Begitu saja berulang-ulang.
Tidak ada pastinya yang ingin membantu,mereka semua hanya menyuruhku saja.
Aku lalu segera mandi dan bergegas untuk siap-siap berangkat sekolah
*TIN*
"pasti Kenzo"batinku.
Aku segera berjalan kearah pintu utama.
"Oh,bagus pagi-pagi udah jadi jablay"
Aku sedang tidak ingin rebut,jadi aku melengos saat abangku berkata seperti itu.
Aku berjalan menuju kearah mobil Kenzo.
Sesudah sampai,aku membuka pintu mobil lalu masuk kedalam.
"Pagi,sweety." sapa Kenzo.
"Pagi juga,mas ganteng" candaku.
Kenzo yang mendengar hanya terkekeh kecil,"Let's go!"
****
"Selamat pagi,cantik" sapa Echal.
Aku baru saja sampai dikelas dan menaruh tas ku,lalu tiba-tiba manusia di depanku ini tersenyum seolah tidak berdosa.
Aku yang mendengar sapaannya hanya mengeryitkan dahi,bingung.
"Selamat pagi,cantik"ulangnya.
"Iya,pagi."balas seseorang yang tiba-tiba muncul dari arah pintu masuk.
Kebetulan pun,tempat duduk aku berdekatan dengan pintu masuk,jadi suara itupun terdengar.
Echal menoleh,akupun sama.
"Tama?"sapa ku dengan heran,tak biasanya dia kesini.
Echal mengdengus tak suka dengan keberadaan Tama.
"Cabut,dongo. Caper banget lagian."ucap Tama ke Echal.
"Yaelah,Adel juga belom jadian kan sama temen lo. Masih hak gue lah mau ngapain juga."balas Echal meremehkan.
"Bacot,cabut dah"
"LIat aja nanti ya tanggal mainnya"balas Echal,lalu mengoleh dan menatapku.
"See you,mantan cantik"
"Dih,najis"umpat Tama.
Sambil Echal keluar kearah pintu,Tama meneriakinya,"EMANG YA,APAPUN MAKANNYA,ENAKNYA MINUM LUDAH SENDIRI"
"Geli bener dah gua,buset ama laki begitu.Lu jangan mau ya,Adel."ujar Tama yang sedari kesal dengan tingkah Echal.
Sedangkan aku hanya mengangguk-angguk saja,lucu juga. Lumayan untuk hiburan pagiku.
"Oh iya,ngomong-ngomong ada apa lo kesini?tumben banget."tanyaku penasaran.
Tama menepuk jidatnya,"Lah iya,lupa gua."

KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me!
Fiksi RemajaPLEASE, DON'T COPY MY STORY! **** Bagaimana rasanya tidak dianggap oleh keluargamu sendiri? Bagaimana rasanya dikhianati oleh pacar dan sahabatmu sendiri? Bagaimana rasanya dikucilkan dan tidak diperdulikan? Bagaimana rasanya menjadi yang selalu...