****
"Mengapa disaatku ingin menyerah. Ada seseorang yang menginginkan keberadaanku. "****
"Wah masih berani nampakin diri ya lo didepan gue!! "
"Setelah kemarin bikin malu gue karena artikel dimading dilepas sama Kenzo,bukan berarti dia lindungin lo terus suka sama lo!! "
"Jangan ngimpi bitch. Lo cuman sampah disini mikir!! "
Aku hanya bisa menangis saat Tessa dan gengnya memakiku serta membullyku.
Seragamku sudah basah kuyup karena telur busuk dan wajahku sudah penuh lebam.
Begitupun tubuhku sudah penuh dengan luka-luka akibat cakaran dan tamparan mereka.
Aku hanya bisa melindungi diriku tanpa perlawanan.
Aku melihat mereka tertawa puas melihat keadaanku.
"Huh,dasar jalang gatau diri.Muka lo sama gue aja cantikan gue! Jangan ngarep ngambil Kenzo dari gue!!! "ucap Chaca,salah satu teman Tessa sekarang.
Tessa menambahkan sambil tersenyum jahat.
"Lagian lo cuma anak sampah!jangan harap Kenzo suka sama lo bitch!"ucap Tessa.
"Lo yang bitch! "
Suara datar itu membuat Tessa dan teman-temannya membalikan badan.
Terlihat raut wajah Kenzo yang datar dan tatapannya menajam.
Begitupun tanganya yang sudah mengepal.
Tessa dan gengnya pun sudah merubah raut wajahnya.
Ketakutan dan pucat.
"Pergi. "
"Tapi honey,anak sampah ini tuh... "ucapan manja Chaca terpotong oleh ucapan Kenzo.
"Lo yang sampah. "
"Pergi"usir Kenzo dengan nada datar.
Tessa dan gengnya melewati Kenzo dengan tubuh gemetar menahan ketakutan.
Sebelum mereka benar-benar meninggalkan ruangan Kenzo menambahkan perkataannya.
"Lo ganggu dia lagi. "
"Masalah lo sama gue. "
Setelah mengucapkan itu ia berjalan kearahku lalu melepas kemeja sekolahnya lalu memakaikannya ketubuhku.
Aku melihat tatapannya tajam dan rahangnya mengeras melihat keadaanku.
Saat aku ingin berdiri, ia malah menggendongku lalu berlalu melewati koridor yang penuh siswa yang memandangku penasaran.
Samar-samar aku mendengar siswa-siswi yang berbisik-bisik kearahku dan Kenzo.
"Cih munafik. Sok-sokan polos tapi mau juga sama yang ganteng"
"Alah muka dua"
"Sok-sokan sakit biar diperhatiin, basi"
"mbaknyah jelek aja belagu"
Aku menyelusupkan kepalaku kedada bidang milik Kenzo.
Kurasa Kenzo sedang berhenti sekarang.
Dan benar saja saat kulihat, ia sedang menatap satu persatu anak-anak yang tadi memakiku.
"Bacot."
"Bubar. "
Hanya dua kata itu kerumunan itu langsung pergi meninggalkan mereka berdua.
Kenzo melanjutkan lagi perjalanan yang tadi tertunda.
Ia membawaku ke uks, dan menyuruh petugasnya keluar.
"Keluar. "perintah Kenzo.
"Tapi ka.. "ucapan petugas pms itu terputus.
"Keluar! "bentak Kenzo.
Tanpa suruhan lagi petugas itu langsung keluar dari uks.
"Untung ganteng, kalo ngga gue sleding lo bang"ucap anak pms itu.
"Gausah nguping! "teriak Kenzo dari dalam uks.
Tanpa menunggu anak itu langsung lari terbirit-birit.
"Gausah kayak gitu banget Ken. "ucapku lembut.
Pandangan Kenzo langsung menatap lekat kearahku.
Ia memperhatikan setiap inci tubuhku.
Ia berdiri lalu mengambil obat merah dan kapas diatas nakas.
Ia duduk kembali sambil membuka obat merah itu lalu menuangkannya kekapas.
"Tahan. Ini pasti sakit"ucapnya.
Aku meringis menahan perih saat Kenzo menekan lukaku dengan obat merah itu.
Aku meraih tangannya,menahannya.
"Biar aku aja"ujarku.
Saatku ingin mengambil kapas itu,tangannya menjauh.
"Istirahat."ucapnya lalu kembali mengobatiku.
Aku hanya memanyunkan bibirku.
"Baju aku basah,gimana mau istirahat coba"gerutuku.
Ia hanya menatapku datar.
"Lepas kemeja gue. "
"hah? "tanyaku.
"lepas kemeja gue. "
Akhirnya aku melepas kemejanya sambil menggerutu.
"kalo nolong yang ikhlas napa, minta dibalikin juga"batinku.
Aku memberi kemeja kepadanya.
Ia menerima lalu langsung membuka kaos hitamnya didepanku.
"Aaaaa, kamu ngapain? "tanyaku sambil menutup mataku.
Aku merasa ada yang menyentil dahiku.
Aku mengusapnya.
"Sakit tau"ucapku.
"Pake"ucap Kenzo sambil menyodorkan kaos hitamnya.
"Disini? "tanyaku
"Boleh"katanya sambil tersenyum miring.
Aku langsung memukul lengannya.
"Keluar dulu ih"ucapku.
Ia berdiri dari kursi yang ada disamping ranjang uks lalu berjalan kearah pintu keluar.
Sambil keluar ia berkata kepadaku.
"Hitam. "ucapnya lalu langsung menutup pintu uks.
Aku berfikir sejenak.
"wtf!!! "batinku.
Kenzo yang berada diluar menghitung dalam hati.
"1..2..3"
Hitungan Kenzo habis beriringan dengan teriakanku dari dalam uks.
"KENZOOO OMESS!!! "
****
Fsdini
Sabtu, 17 Februari 2018
Jakarta, Indonesia
Vote, comment,and share ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me!
Novela JuvenilPLEASE, DON'T COPY MY STORY! **** Bagaimana rasanya tidak dianggap oleh keluargamu sendiri? Bagaimana rasanya dikhianati oleh pacar dan sahabatmu sendiri? Bagaimana rasanya dikucilkan dan tidak diperdulikan? Bagaimana rasanya menjadi yang selalu...