7.Broken.

5.5K 267 13
                                    

Vote sm komen dong, diem-diem bae 😝❤
ps: biar ngefeel, dengerin lagunya jg ya hehe.
****
"i'm tired. and i hope i can see heaven,now. "-fd
****

Prang!!

"Ups, sorry. Gak sengaja. "ucap Vino sambil menatapku sinis.

Aku menghela nafas, sambil berusaha sabar.

Aku berjongkok dan membersihkan pecahan piring tersebut.

Langkah kaki terdengar tergesa-gesa.

Mama datang dengan tatapan marahnya.

"Apa sih ribut-ribut disini? "tanyanya dengan nada marah.

Lalu ia mengedarkan pandangan dan berhenti tepat kearahku.

"KAMU LAGI,KAMU LAGI. KENAPA BISA PECAH PIRINGNYA? KERJA TUH BISA YANG BECUS GAK SIH!! "makinya dihadapanku.

Ia kemudian menarik rambutku kasar agar aku berdiri.

Aku meringis, karena sakit dan pusing bersamaan.

"UDAH UNTUNG MASIH BOLEH TINGGAL DISINI! MASIH AJA GATAU DIRI!!"makinya lagi sambil mendorong tubuhku.

Tubuhku pun mulai goyah, karena memang kesehatanku akhir-akhir ini selalu menurun.

"Emang dasarnya dia anak gatau diri mah.Susah diatur juga. "ucap Vino tajam sambil menatapku sinis.

"Iya maaf. "hanya kata itu yang bisa kuucapkan.

Mama menatapku sambil tertawa sinis.

"Maaf? Maaf kamu bilang? Jangan harap. Kamu gak boleh makan 3hari. Sekarang bersihkan ini semua."ucap mama sambil berlalu jalan dari hadapanku.

Begitupun Vino.

Ia berjalan melewatiku sambil menendang serpihan beling itu sampai mengenai tanganku yang sedang membereskan pecahan itu.

Tanganku berdarah.

"ma bad. Haha. "ucap Vino dengan senyum miring lalu berlalu meninggalkanku yang sudah bergelinang air mata.

"Kenapa semua selalu bertindak tidak adil kepadaku? Apa salahku?"batinku sedih.

Aku mengusap air mataku, lalu membereskan serpihan beling itu. Lalu kembali kekamarku.

Namun saat menaiki tangga, kepalaku terasa berputar.Aku seperti tidak menapak pada bumi.

Aku langsung buru-buru kekamar, lalu merogoh tasku dan mengambil 1 butir obat dan langsung aku minum dengan tangan gemetar.

Aku mengcoba mengatur nafasku yang masih sesak.

Aku sangat lemas.Namun aku coba untuk berdiri dan berbaring diranjang.

Aku mencoba tertidur namun tak bisa.

Sampai akhirnya aku mengambil 1 butir obat lagi, namun berbeda.

Aku meminumnya dengan buru-buru.

Aku sudah tak tahan lagi.

Dan kalau memang ini akhirnya.

Aku harap mereka bahagia.

****

Sinar matahari itu masuk menyelinap kekamar seorang gadis yang rapuh.

Bahkan sampai sangat rapuhnya, ia berharap tidak terbangun lagi dan melihat keindahan dunia ini.

Pintuku dibuka kasar, lalu dari situ muncul Vino dengan tatapan tajamnya, seperti biasa.

Look At Me! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang