Jangan terlalu benci. Takutnya jadi cinta.
🍒🍒🍒
Seperti kemarin, MOS yang menurut Vio membosankan itu harus tetap ia ikuti.
Hari ini guru menjelaskan tentang materi MOS yaitu tentang syarat berkendara motor dan mobil. Kemudian guru itu memberi beberapa pertanyaan pertanyaan sederhana, ada beberapa siswa yang menjawab. Tapi entah kenapa, jawaban seorang siswa di dekat Vio membuatnya merasa aneh dan sedikit ilfeel. Apalagi saat Vio mengetahui siapa pemilik jawaban konyol itu.
"Baiklah, ada yang mau jawab pertanyaan saya?" tanya seorang guru tentang syarat mengendarai mobil.
"Punya mobil!" seru seorang siswa di dekat Vio dengan cueknya,
"Tangan megang setir!" lanjutnya.Sontak siswa yang berada di dekatnya termasuk Vio langsung melihat siswa itu karena jawaban itu sangat konyol. Untung saja tidak terdengar oleh guru. Tapi siswa itu terus saja menjawab pertanyaan dengan jawaban jawaban konyolnya. Vio melirik ke arahnya dengan tatapan tidak suka. Dia adalah cowok menyebalkan yang kemarin menyerempetnya. Axel.
Udah nyebelin, aneh lagi. Batin Vio. Vio melihatnya sambil menggeleng gelengkan kepala heran.
🦋🦋🦋
Axel tersenyum tipis setelah menjawab pertanyaan pertanyaan guru dengan jawaban konyolnya. Sifat humorisnya muncul. Hanya saja itu diperuntukan untuk dirinya sendiri.
Hampir siswi yang ada di dekatnya selalu melihat Axel dengan.. Ya entah kagum atau apa. Intinya mereka menatap Axel. Dan Axel tidak memperdulikannya.
Namun, setelah Axel menjawab pertanyaan lagi, seorang siswi cantik dengan santainya bilang,
"Apa sih? Jawaban lo gak lucu!"
Emang gue ngelawak? Axel hanya memutar bola mata malas meladeni cewek itu.
Hampir bersamaan saat cewek cantik itu bilang, ada siswi lain di dekat Axel yang wajahnya manis tapi sangat jutek saat melihat Axel. Tatapannya terlihat jelas sekali bahwa ia tidak suka atau mungkin lebih tepatnya ilfeel dan ditambah rasa kesal. Terlihat sekali dari mata coklat tuanya itu.
Axel hanya membalas melirik cewek jutek itu, yang tak lain adalah Vio. Tapi ia malah lagi lagi melihat Vio menatapnya tajam dan ditambah kesan ilfeel nya yang ketara.
Jujur, gue gak suka sama tatapannya itu.
"Gue emang ganteng. Ngeliatinnya biasa aja." ucap Axel dengan PDnya tapi raut wajahnya datar. Yang dikatakannya tidak salah juga sebenarnya.
Vio sempat salah tingkah dan terlihat sedikit gugup karena Axel memergokinya menatap dirinya dengan tatapan yang.. ya seperti itu.
Setelah berhasil menetralkan rasa gugupnya, Vio kembali menatap Axel tajam.
Menarik. Axel menunggu apa yang akan dikatakan oleh Vio.
Axel melirik Vio sambil menunjukan senyum miringnya yang cool itu. Seolah menantang.
Setelah beberapa saat Axel menunggu, Vio malah membuang mukanya. Sebelum itu, ia menaikkan salah satu alisnya. Hal Ini tentu saja menohok hati Axel. Axel jadi kesal dan malu sendiri. Ditambah yang menjawab ucapannya malah cewek sok cantik di dekatnya.
"Iya aku tau kamu ganteng." katanya sambil tersenyum manis.
"Gak ngomong sama lo." jawab Axel dingin sambil memutar bola mata malas meladeninya. Dan cewek itu mengerucutkan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck in a Complicated Love
Teen FictionTerjebak rasa suka, canda, dendam, kekesalan, dan kesalah pahaman. Itu yang dialami ketiga remaja ini. Vio, Axel, Vero. Remaja SMA yang tidak sengaja dipertemukan. Mereka dianggap mendekati sempurna karena wajah dan keahlian yang masing masing merek...