"Terkadang seseorang butuh jatuh untuk benar benar tau dimana dirinya berada."
🦋🦋🦋
"Eh eh.. Tau kak Alka gak?", tanya Vania saat dirinya dan dua sahabatnya berjalan di koridor. Ia menatap seseorang yang berjalan santai di tengah lapangan. Rambut hitamnya yang terkena pancaran sinar matahari tampak berkilau dan tubuhnya yang tinggi tegap, mampu membuat seorang Vania Jovita menatapnya kagum. Dia adalah Alkaffi Chava Adissa.
Vio dan Vira kompak mengikuti arah pandang Vania.
Vira memutar bola mata malas. "Kakel yang suka berantem sama Rachel."
"Berantem gimana? Padahal dia itu-"
"Ketos kita yang baru. Penggantinya kak Rosa."
Vania menjetikkan jarinya tepat dihadapan Vio. "That's right! "
"Coba aja kelas sepuluh boleh ikutan milih ketos. Aku pasti jadi yang terdepan dukung kak Alka." Vania mulai berandai andai. Sedangkan Vira bingung. Disalah satu sisi, Vania mengagumi. Disisi lain, Rachel si cewek bar bar di kelasnya malah sebaliknya.
Perlu diketahui, SMA Gemilang memang sedikit unik. Saat mengadakan pemilihan ketua OSIS, hanya kelas XI dan XII saja yang diperbolehkan memilih, sedangkan kelas X tidak. Lalu hasilnya diumumkan saat amanat upacara. Sekolah menganggap, kelas X itu masih belum mengerti perilaku para calon calonnya dan dikhawatirkan mereka akan sembarangan memilih. Memilih dari wajah mungkin. Vio jelas tau. Dia kan anggota OSIS.
"Ternyata sekolah kita gak kekurangan cogan ya. Ada-"
"Vi?"
Sebuah suara memaksa Vania berhenti bicara. Ketiganya kompak menoleh ke belakang. Menoleh ke sumber suara.
"Bisa kita ngomong sebentar?"
"Ngomong aja."
Vero menggeleng. "Gak disini." Tangan Vio ditarik pelan oleh Vero tapi segera ditahan oleh Vira.
"Lo jangan macem macem sama Vio." Ucapnya datar tapi tegas. Vero mengangguk dan melanjutkan perjalanannya ke tempat yang lebih sepi.
"Vi, kenapa sekarang lo ngejauh dari gue?" Dahi Vio mengerut. "Gak ah. B aja."
Vero menghembuskan nafas lelah. "Semenjak gue pacaran sama Cindy. Lo jadi beda Vi."
"Perasaan lo aja kali Ver."
"Gak. Lo jujur sama gue, kenapa lo berubah?"
"Gue gak berubah. Lo pikir gue power ranger?" Vio malas membahas ini. Oke. Dulu memang rasanya sesak, tapi seiring berjalannya waktu, ia sudah bisa terbiasa dan bisa menerima bahwa Vero milik Cindy. Ia tidak mau kembali ke saat saat yang menyakitkan itu.
"Gue serius Vionita!" Vio tersentak. "Lo cemburu? Iya kan Vio?" Vero terus memojokan Vio. Seolah memaksa Vio untuk mengatakan iya. Entah apa maksudnya.
"Apaan sih Ver? Gue sama sekali gak cemburu. Kenapa juga gue harus cemburu?"
"Bullshit!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck in a Complicated Love
Teen FictionTerjebak rasa suka, canda, dendam, kekesalan, dan kesalah pahaman. Itu yang dialami ketiga remaja ini. Vio, Axel, Vero. Remaja SMA yang tidak sengaja dipertemukan. Mereka dianggap mendekati sempurna karena wajah dan keahlian yang masing masing merek...