14. ~》SIACL《~

43 7 2
                                    

"Cuma buat lo."

🍒🍒🍒

Setelah menonton kemarin, Vio memutuskan untuk fokus saja pada ulangan yang bulan depan akan dilaksanakan. Daripada memikirkan Vero dengan Cindy yang hanya akan membuat hatinya sesak.

Ditambah saingan untuk mendapat nilai tertinggi lumayan berat. Ara dan Lia. Mereka bersahabat dan mereka termasuk gadis cantik tapi judesnya jangan ditanya. Mereka orang yang berambisi. Jika punya keinginan, mereka pasti akan sungguh berusaha agar keinginannya itu terwujud.

Dari awal Lia memang sudah tidak suka dengan Vio. Tapi mereka lumayan dekat-dulu. Sebenarnya Lia iri, karena Vio lebih unggul daripadanya. Vio juga tau tentang itu. Tapi mereka tetap saja berteman. Sampai gosip itu akhirnya beredar.

Hari ini Vio juga lebih memilih bersikap dingin pada teman teman sekelasnya. Terlebih pada Vero.

Saat jam istirahat seperti sekarang misalnya, Vio lebih memilih berada di dalam perpustakaan dan membaca buku disana dibandingkan makan di kantin.

Vio memang nyaman berada di perpustakaan sekolahnya itu. Tempatnya luas, bersih, rapi, dan tentu saja banyak buku novel kesukaannya. Tapi untuk akhir akhir ini, ia lebih memilih untuk membaca buku pelajaran, mengingat sebentar lagi ia akan melaksanakan ujian tengah semester dua dan mengingat Ara juga Lia yang berambisi itu.

"Hmm.. Rajin banget lo. Santai aja kali kayak gue nih", kata seseorang yang tak lain adalah Axel.

Vio yang sedang membaca jadi terkejut karena kehadiran sosok menyebalkan yang membuat konsentrasinya buyar begitu saja.

"Mau ujian", jawab Vio setelah berhasil menetralkan rasa terkejutnya. Tapi tetap tidak mengalihkan pandangannya dari buku yang ia baca.

"Masih lama. Btw lo gak ke kantin?", tanya Axel sambil duduk di sebelah Vio.

Vio yang kesal akhirnya menutup bukunya dan menatap Axel tajam.

"Santai Vi. Gue cuma nanya doang. Ya siapa tau lo mau ke kantin bareng gue. Kebetulan gue laper", ucap Axel sambil memegang perutnya. Seolah ia benar benar kelaparan.

"Kalau mau makan, sana makan sendiri. Gue gak mau", jawab Vio tapi tetap berbisik, mengingat ia masih di dalam perpustakaan.

"Hm. Gak mau tapi lo laper kan?"

"Sok tau."

"Emang tau. Tuh cacing di perut lo udah ngadain konser", ucap Axel dengan mata yang melirik perut rata Vio.

"Nyebelin lo", ucap Vio sambil membuka buku tadi.

"Nyebelin mana gue sama Vero?", ucap Axel dan berhasil membuat Vio melotot. Pertanyaan macam apa itu?

Ya, beberapa hari ini Vero selalu mendekati Cindy. Vero selalu memberi perhatian kecil tapi manis pada Cindy, berangkat sekolah bersama, mengantar Cindy pulang, dan makan berdua di kantin.

Sekarang Vio seperti dilupakan oleh Vero. Vero sibuk dengan Cindy. Hal ini tentu saja membuat Vio cemburu dan pastinya sakit hati. Namun apa haknya? Toh ia juga hanya dianggap sebagai teman. Axel? Iya, ia yang selalu berusaha menemani Vio tapi niat baiknya itu juga selalu ditolak oleh Vio.

Vio langsung membuang muka, mengingat itu semua dan beranjak dari tempat duduknya. Tidak lupa ia juga mengembalikan buku yang ia baca tadi ke tempatnya.

Axel langsung menyusul Vio keluar perpustakaan dan langsung memegang tangan Vio.

"Ayok ke kantin sama gue. Gue traktir", ucapnya santai dan menggeret tubuh mungil Vio ke arah kantin.

Stuck in a Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang