20. ~》SIACL《~

73 24 8
                                    

"Dikecup oleh KEPALSUAN atau ditampar oleh KENYATAAN?"

🦋🦋🦋

Pagi menjelang siang ini, saat yang lainnya berebut ke kantin, dua orang lelaki malah asyik duduk di bawah pohon taman sekolahnya. Merasakan hembusan angin yang mungkin bisa membawa ketenangan. Orang lain hanya menatap mereka dari kejauhan. Bagi siswi siswi SMA Gemilang, dua orang lelaki yang sedang bersama itu adalah pemandangan yang menyejukkan mata sehabis mendapat rumus bejibun dan hafalan yang tidak ada habisnya. Bagaimana tidak? Yang satu tampan dan yang satu manis. Double.

"Kenapa lo?", tanya Axel. Ia sebenarnya jengah menunggu Vero, si remaja labil itu bicara.

"Gue bingung sama perasaan gue sendiri."

Hening.

"Gue gak tau sebenernya perasaan gue ke Cindy itu gimana. Gue sama dia pacaran, tapi rasanya kita berdua gak cocok. Gue selalu berusaha ngikutin apa yang dia mau supaya dia seneng, dia bahagia. Tapi gue merasa keberatan kalau gini terus. Dan semenjak gue pacaran sama Cindy, Vio menjauh dari gue. Entah kenapa gue jadi kangen."

"Menurut lo, gue harus gimana? Bertahan atau mundur?" Lanjutnya.

Jelas Vero panjang lebar. Sebut saja ia sedang mencurahkan isi hatinya pada Axel. Tapi yang diajak bicara hanya diam mendengarkan.

"Jawab napa! Serasa ngomong sama angin gue."

"Lo suka Vio?"

"Kayaknya."

"Lo nebak?"

"Entahlah."

Vero menatap Axel lekat. Axel menjadi risih sendiri ditatap seperti itu. Jika para gadis gadis yang menatapnya, itu hal biasa. Bahkan setiap hari ia merasakannya. Tapi bila Vero? Axel bergidik membayangkannya.

"Mata biasa aja." Axel mendorong wajah Vero ke belakang.

"Ya makanya. Kasih saran kek."

Axel mendengus. "Lo tanya hati lo sendiri. Gue gak bisa kasih jawaban ke lo, mundur atau bertahannya. Karena yang ngerti perasaan lo, cuma lo sendiri. Bukan orang lain."

Vero fokus mendengarkan layaknya anak kecil yang mendengarkan dongeng sebelum tidur.

"Gue cuma bisa bilang, apapun yang lo jalanin dengan terpaksa, mau segimana lo berusaha pertahanin, tetep aja semuanya itu sia sia." Vero menundukan kepalanya pertanda ia sedang berpikir. Beberapa saat kemudian ia mendongakan kepalanya kembali.

"Kayaknya cukup sampai disini." Ucap Vero mantap dan Axel menepuk pundak sahabatnya itu. Meyakinkan langkah sahabatnya untuk.. Mundur.

Tanpa mereka sadari, seorang gadis menatap sambil mendengarkan secara seksama percakapan mereka berdua. Gadis itu bersembunyi dibalik sebuah bangku panjang. Setelah dirasa cukup, ia bergegas pergi meninggalkan taman.

🦋🦋🦋

"Lo yang deket, gue yang jadian."

"Yhaa!"

"Gue yang pacaran, lo yang baper."

"Yhaa!"

"Gue yang jomblo, lo yang galau."

"Yhaa!"

"Lo yang makan, gue yang gendut."

"YHAA!!"

Stuck in a Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang