0. Basket

4.3K 157 13
                                    

Pria itu terus melihat ke arah kursi penonton. Mencari seseorang tapi ia tak kunjung menemukan sosok yang dicarinya.

"Arga! Permainan lo kacau. Lo kenapa sih?" Ucap seseorang yang menghampirinya.

"Eh? Ha? Sorry sorry gue ngga fokus."

"Please, fokus Ga fokus! Kita udah ketinggalan skor jauh!"

"Iyaa sorry."

Priittt!

Peluit dibunyikan, pertanda permainan akan dimulai di babak ini.

"ARGAAA SEMANGATT!"

"WUUU!"

"SEMANGAT ARGAA!"

Teriakan para gadis menggema di seluruh penjuru gedung meneriaki nama Arga dkk untuk memberi semangat. Tapi, semangat yang sesungguhnya bagi Arga belum juga datang.

*****

Tap. Tap. Tap.

Aryn berlari secepat yang ia bisa. Ia sangat terlambat untuk melihat pertandingan basket kekasihnya.

Tak butuh waktu lama untuknya sampai di gedung tempat pertandingan di laksanakan. Aryn langsung mencari tempat duduk paling depan agar bisa menyemangati sang kekasih. Beruntung masih ada tempat yang kosong.

"ARGAAA WUUU!"

"AYOO ARGAA!"

Hampir seluruh gadis di dalam gedung meneriaki nama Arga.

"KAK ARGAAA SEMANGAAATT!" Teriak Aryn ikut-ikut memberikan semangat. Tapi suaranya tetap kalah dengan yang di sebelah dan dibelakang. Ia yakin Arga tak akan mendengarnya.

Tapi ternyata pemikiran Aryn tidak sesuai realita. Arga mendengar suara khas Aryn yang meneriakinya. Gitu-gitu kuping Arga tajem.

Arga pun melihat ke arah kursi penonton. Dan ia melihat Aryn, gadis itu disana sedang menyemangatinya.

Aryn melambaikan tangan sambil tersenyum manis. Tapi balasannya hanyalah sebuah tatapan datar dan gelengan kepala dari Arga.

Aryn yang sudah terbiasa dengan itu tetap bersemangat untuk menyemangati sang pacar.

Dan permainan Arga pun jauh lebih baik dari sebelumnya.

*****

Tring!

Di babak terakhir menit terakhir pula, Arga berhasil mencetak poin untuk menang. Posisinya di tim adalah sebagai point guard.

Para fans Arga dkk berteriak histeris. Termasuk Aryn.

Aryn berniat ingin memberikan minum untuk Arga. Namun... Baru hampir sampai, Aryn menghentikan langkahnya karena sudah banyak yang mengerumuni Arga untuk memberikan minum dan menyeka keringat yang mengalir di wajahnya.

Aryn berjalan mundur perlahan, berbalik, lalu berjalan menjauh dan keluar dari gedung tersebut.

Tanpa Aryn ketahui, Arga melihatnya.

****

"Pada akhirnya anak esema bakal kalah juga kan sama mba mba kuliah!"

Aryn menghentakan kakinya berulang kali.

"Tau gitu tadi ngga usah dateng aja sekalian!"

Aryn terus berjalan. Dia kesel. Cewek mana yang ngga kesel lihat sang pacar dikerumunin gadis-gadis cantik?

Aryn menatap nanar minuman ditangannya.

Karena dirasa minuman yang dibawanya tidak ada gunanya lagi, ia berniat akan melemparnya ke tempat sampah.

Greb!

Sebelum Aryn benar-benar membuangnya, tiba-tiba ada sebuah tangan yang menahannya.

"Kenapa dibuang?" Tanya seorang cowok.

Aryn mendongak.

"Tadinya mau aku kasih ke seseorang. Tapi dia udah dapet banyak tuh dari fans nya. Jadi buat apa lagi?"

"Tapi dia cuma mau yang ini." jawabnya datar.

Pria itu langsung saja menyambar air minum yang dibawa Aryn lalu meminumnya.

"Kak Arga kenapa kesini? Kan tadi fans nya udah pada nyamperin," ucap Aryn.

"Yaudah gue pergi."

Arga berbalik dan mulai melangkahkan kaki. Tapi dengan segera Aryn menahan tangan Arga. Arga berbalik dan Aryn langsung memeluknya.

"Gitu aja marah."

Arga tersenyum tipis.

"Gue bau." ucapnya.

"Aku udah biasa nyium bau keringet kak Arga."

Arga membalas pelukannya sembari tersenyum tanpa Aryn ketahui.

"Kak Arga ngga marah?" Tanya Aryn.

"Marah kenapa?"

"Aku datangnya telat."

"Gue udah hafal sama kebiasaan lo. Ngapain marah?" Jawab Arga datar.

"Maaf ya kak."

"Buat?"

"Sering telat di acara-acara penting."

"Udah tau sering kok ngga dikurangin?"

"Janji lain kali ngga telat lagi."

"Gausah sok janji kaya gitu. Yang penting lo dateng."

~Karna aku gak butuh apapun lagi selain kamu~

-Arga-

~TBC~

.
.
.
.
.
.

Eakk..

Cerita pertama acu nih..

Kalo suka boleh di vote yukk..
Kali engga juga gapapa..
Makasih aja udah mau baca..
Tapi lebih makasih lagi kalo mau vote.. hehe😆

See yaa ❤

My Swagger BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang