"Mau kemana, Ga?" tanya Jun yang berpapasan dengan Arga di lorong.
"Mau ke kantin dulu, Bang." jawab Arga.
"Kalo lo capek pulang aja gak papa."
"Gak capek sih, cuma laper aja." jawab Arga jujur.
"Emang gak kuliah hari ini?"
"Lagi gak mood. Lagian cuma 1 matkul."
"Yaudah deh. Gue ke Aryn dulu."
"Oke. Btw kayaknya Aryn butuh ngomong sama lo."
"Emangnya kenapa?"
"Tanya aja sama anaknya. Mungkin cuma lo yang bisa jelasin."
"Masalah nyokap bokap ya?" tebak Jun tepat sasaran.
"Kok lo tau, Bang?"
Jun tersenyum aneh. "Lo gak tau ya? Gue kan.. anak indihome."
*********
Jun melihat adiknya yang sedang memejamkan mata. Cowok itu mendekat, duduk di samping ranjang tempat Aryn berbaring. Dilihatnya beberapa bagian pada wajah Aryn yang lebam, bibirnya yang pucat, dan matanya yang terlihat sedikit basah. Saat itu pula, ia merasa tidak berguna sebagai seorang Kakak.
Tangan Jun otomatis terulur mengelus kepala Aryn pelan. Mata Aryn mengerjap merasakan ada sentuhan di kepalanya, lalu membuka mata sepersekian detik berikutnya.
"Abang? Sejak kapan disini?"
"Kamu belum tidur ternyata?"
"Belum, baru merem, otw tidur."
"Yaudah lanjut tidur aja."
"Abang dari kantor ya?"
"Iya."
"Ada apaan emang kok pagi banget."
"Um, itu, ada rapat, kebetulan pagi." jawab Jun dengan nada sedikit terputus.
"Tumben jam segini udah selesai."
"Bawel banget siihh. Jadi tidur apa enggak?"
"Enggak deh. Jadi gak ngantuk."
"Hm? Mau ada yang diomongin sama Abang?"
"Abang kebiasaan sih suka nebak-nebak."
"Yang penting bener."
"Ihh."
"Ngomong aja. Abangmu ini tuh."
Aryn terdiam sejenak sembari menghembuska napas pelan.
"Hmm, enggak jadi deh. Gak penting kok." ucap Aryn pada akhirnya.
"Abang gak mau ya kalo ada yang disembunyiin."
"Enggak, Bang. Tiba-tiba pusing, mau tidur ya."
"Yaudah deh."
Sebenarnya Jun tahu apa yang akan adiknya itu katakan, tapi mungkin memang Aryn belum ingin membicarakannya.
"Kalo gitu Abang mau nyusul Arga dulu gimana? Berani kan sendiri?"
"Berani lah."
"Yaudah, kamu tidur dulu. Abang cuma bentar kok."
"Oke."
Jun mengusap kepala Aryn pelan, sebelum ia benar-benar meninggalkan adiknya sendirian.
******
"Dia bilang gitu tadi?" ucap Jun pada Arga yang kini telah bertemu di kantin.
"Iya." jawab Arga singkat. Setelah selesai berbicara pada Jun tentang apa yang Aryn katakan tadi pada Arga.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Swagger Boy
Teen Fiction"Gue cuek bukan berarti nggak perduli. Karena gue punya cara tersendiri buat bikin lo bahagia."-Arga Devano Alvredo "Kamu itu kadang dingin, kadang hangat. Meski suka berubah-ubah, tapi aku tetep suka."-Aryna Maureen Adeva ~~~~ Engga pandai bikin si...